SATELITNEWS.ID, SERANG–Dukungan politik para mantan kepala desa (kades) di Kabupaten Serang terbelah. Jika sebelumnya mantan kades yang tergabung dalam forum purna bakti kades mendukung pasangan bakal calon (balon) Nasrul Ulum-Eki Baihaki, kini sejumlah mantan kades yang mengatasnamakan perkumpulan Pro Tatu Chasanah (Prothas) mendukung incumbent Ratu Tatu Chasanah.
Ketua Prothas Zainal Abidin Machmud mengatakan, alasan mendukung Ratu Tatu Chasanah karena dinilai memiliki modal Kapim, yakni kapabilitas dan kompetensi, elektabilitas, popularitas, integritas dan material. “Saya kira, Bu Tatu sudah berhasil membangun Kabupaten Serang. Pertama infrastruktur jalan, capaian pembangunan sudah ada beasiswa pendidikan, keagamaan dari APBD dibantu,” kata Zainal saata deklarasi dukungan, Senin (13/7).
Katanya, saat ini yang tergabung dalam Prothas ada sebanyak 570 mantan Kades. Jumlah tersebut, tersebar di 29 Kecamatan seKabupaten Serang. “Saya sudah keliling ke 25 Kecamatan, yang 4 Kecamatan disatukan (di sini,red). Sehingga, mantan Kades disambangi tiap Kecamatan, sampai 25 Kecamatan. Sudah ada dukungan kami,” ujarnya.
Terkait dukungan forum purna bakti kades terhadap pasangan Nasrul Ulum-Eki Baihaki, ia mengklaim tidak semua purna bakti mendukung salah satu calon. Selain itu, purna bakti tidak boleh mendukung calon kepala daerah. Jikapun ingin mendukung, maka ia harus memiliki wadah atau perkumpulan. “Boleh berbaju lain dan rekrut mantan Kades. Kalau purna bakti tidak boleh mendukung calon. Purna bakti itu adalah almamater mantan Kades. Kalau mau dukung calon, buat baju lain seperti Prothas,” tandasnya.
Meski demikian ia mengaku tidak mempermasalahkan jika mantan kades berbeda pilihan dalam berdemokrasi. Namun harus dengan baju yang berbeda, tidak mengatasnamakan purna bakti. “Kalau purna bakti itu almamater kita, enggak boleh dukang-dukungan. Kalau sudah selesai, harus kembali ke purna bakti sebagai organisasinya,” tuturnya.
Disinggung soal upaya untuk memenangkan Ratu Tatu Chasanah, Zainal mengatakan, akan mengandalkan para mantan kades tersebut. “Sebab mantan Kades adalah tokoh desa. Minimal mereka didengar di desanya masing-masing. Itu strategi. Ini ajang demokrasi, harus santun, berbudaya. Saling menghormati, dan kalau sekarang jual gagasan program, tapi kita mengajak untuk pilih Bu Tatu,” pungkasnya.
Sementara, mantan Kepala Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Mastari mengatakan, sebagai mantan kades ia bersama yang lainnya mendukung Ratu Tatu Chasanah. Ia meyakini, para mantan Kades, masih bisa merekrut 50 persen suara di desa masing-masing. “Kita tetap sinergi dengan tokoh di kampung masing-masing. Karena mantan kades, kami ini tidak nyalon. Artinya pendukung kami masih ada,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post