SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemprov Banten fasilitasi pemulangan tujuh mahasiswa asal Banten dari Tiongkok. Langkah tersebut dilakukan menyusul merebaknya penyebaran virus corona di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Informasi dihimpun, setidaknya terdapat 10 mahasiswa asal Banten tengah mengenyam pendidikan di Ciangzu dan Wuxi, Tiongkok. Bahkan tiga diantaranya sudah terlebih dahulu pulang ke tanah air, sedangkan sisanya masih menunggu proses pemulangan.
Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) ditemui usai memimpim rapat pimpinan di Bappeda, Senin (3/2) mengatakan, pihaknya memfasilitasi tiket kepulangan tujuh mahasiswa yang masih berada di Tiongkok. Meski begitu, dirinya meminta kepada mahasiswa untuk mengikuti prosedur.
“Kita cuma fasilitasi tiket. Karena mereka ngakunya nggak punya ongkos pulang. Tapi seluruh prosedur pemulangannya kita serahkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan standar prosedur evakuasi warga negera Indonesia (WNI) dari Tiongkok. “Walapun mereka (tinggal) di luar Wuhan. Tapi tetap harus mengikuti prosedur ketika tiba di Tanah Air. Mereka akan dieriksa dulu kesehatannya di lokasi (bandara),” jelasnya.
Menurutnya, prosedur itu harus dilalui para mahasiswa asal Banten untuk meminimalisir penyebaran virus corona. “Di sana (Tiongkok) kan sudah terkontaminasi. Makanya ada prosedur dari Kemenkes. Harus ikut protokoler evakuasi,” ujarnya.
Saat ditanya kapan rencana pemulangan tujuh mahasiswa, WH mengaku, pihaknya secepatnya memproses keberangkatan. “Kalau kapan nyampenya tergantung pesawatnya,” katanya.
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, berdasarkan data yang diterima setidaknya terdapat 10 mahasiswa asal Banten berada di Tiongkok. Tiga diantaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
“Tiga sudah pulang. Sedangkan yang akan dibantu biaya (pemulangan) oleh Pemprov Banen itu tujuh orang. Tiga dari Kota Serang, dua dari Kabupaten Serang, satu dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan satu lagi dari Kabupaten Tangerang. Kalau tiga yang terlebih dahulu pulang itu dua dari Kota Serang dan satu dari Kabupaten Serang,” katanya.
Menurut Ati, mahasiswa yang tiba di Tanah Air harus mengikuti mekanisme sesuai dengan protap Direktorat Jendran (Ditjen) Pencegahan dan Pengendallian Penyakit (P2P) Pada Kemenkes RI.
“Dimana ketika warga Banten dari Ciangzu dan Wuksi sebanyak tujuh orang itu datang, kemudian mereka akan dilakuan screening oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang didampingi Dinkes Pemprov Banten. Disitu mereka akan diperika melalui termo scan (pemindai suhu tubuh) baik secara personal maupun massal, serta akan dilakukan penyeldikian epidemologi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ati memaparkan, jika WNI dari Tiongkok mempunyai suhu di atas 38 derajat selsius, maka mereka akan mendapatkan perawatan lebih lanjut oleh KKP untuk kemudian dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Surjanti Soeroso, Jakarta.
“Kalau (suhunya) di bawah maka diserahkan kepada kami. Kita juga akan melakukan screening kedua berupa pemeriksaan lanjutan dari fisik, laboratorium hingga radiologi. Dan mereka akan kita bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang,” katanya.
“Kalau tetap sehat dari tiga pemeriksaan, kami bawa dan pulangkan ke rumah masing-masing. Tapi selama kurun waktu 14 hari diperiksa di puskesmas sampai (dinyatakan) aman. Begitu pula kontak orang serumah kita lakukan observasi,” sambungnya.
Terkait dipilihnya RSUD Tangerang sebagai tempat pemeriksaan lanjutan, Ati beralasan, lokasi tersebut diilih karena berdekatan dengan bandara. Meski begitu, dirinya mengaku, sebanyak 115 rumah sakit di Banten siap menangani pasien corona. “Tapi karena dekat bandara kita pilih RSUD Tangerang untuk melakuakn screening lanjutan,” ujarnya.
Pemprov Banten dikatakan Ati, terus berupaya untk memulangkan warganya dari Tiongkok. Hal itu guna menghindari terjangkitnay virus corona. “Walaupun mereka tidak di Wuhan, bukan berarti bebas dari penyakit. Artinya walaupun dalam kondisi sehat tetap melakuakn prosedur yang telah ditetapkan Kemenkse dan KKP,” tandasnya. (rus/azm/bnn)
Diskusi tentang ini post