SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Akses jalan utama di sejumlah wilayah Kabupaten Tangerang sempat lumpuh akibat banjir, Senin (3/2). Luapan air ke jalan diduga terjadi akibat tidak terpeliharanya drainase.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan beberapa akses jalan di Kabupaten Tangerang sempat lumpuh karena diterjang banjir. Menurut Bambang, air yang menggenang jalanan itu dikarenakan tidak terpeliharanya drainase.
“Intinya memang karena hujan terus-menerus. Dan salah satu faktor genangan susah surut itu karena pemeliharaan drainase yang kurang,“ kata Bambang Sapto kepada Satelit News, Senin (3/2).
Menurut Bambang, 10 kecamatan terdampak banjir kemarin. Diantaranya, Pasar Kemis, Gunung Kaler, Sepatan,, Kosambi, Rajeg, Pakuhaji, Tigaraksa, Cikupa, Curug dan Kelapa Dua.
Menurut Bambang, pihaknya sudah berkordinasi dengan para camat dalam penanganan banjir yang merendam beberapa titik jalan dan pemukiman warga. Dia meminta masyarakat dan semua elemen harus bekerja sama untuk merawat drainase.
“Kalau jalan utama memang tidak banyak yang tergenang air hanya di Jalan Raya Serang, Bitung Jaya dan Cikupa. Adapun di Jalan Raya Pemda hanya sebentar, setelah hujan turun sudah surut kembali,. Semua harus rajin-rajin kerja bakti semua elemen, “ jelasnya.
Kasat Lantas Polres Kota Tangerang, Kompol I Ketut Widiarta mengatakan, selama banjir pihaknya tidak memberlakukan pengalihan arus. Pasalnya, jalan utama yang terendam air dapat cepat surut seperti di Jalan Raya Serang Bitung depan Pabrik Torabika. Sementara di Jalan Raya Serang Gerbang Citra Raya dan Pasar Cikupa masih bisa dilalui walaupun terendam air.
“Tidak ada pengalihan arus, hanya saja pengendara diminta untuk jalan pelan-pelan. Di Pasar Cikupa dan gerbang Citra Raya masih bisa dilalui walaupun masih ada genangan air,“katanya.
Menurut Ketut, terendamnya jalan-jalan di Kabupaten Tangerang diakibatkan saluran drainase yang tidak lancar sehingga air hujan yang turun lama surutnya. Ketut mengatakan, air yang menggenang jalan paling parah ada di Jalan Raya Serang, Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa, tepatnya dekat Pasar Cikupa, karena ketinggian air mencapai 80cm.
”Terparah disekitar Peusar, dekat Pasar Cikupa, ketinggian mencapai 80 cm. Jadi hanya kendaraan besar saja yang bisa lewat, sementara kendaraan kecil tidak bisa. Namun saat ini sudah mulai surut, “ jelasnya.
Dia mengimbau kepada para pengguna jalan, yang mengendarai sepeda motor dan mobil kecil untuk tidak memaksakan diri melintasi jalan yang tergenang air. Pasalnya sangat berbahaya jika kendaraan kecil memaksakan diri melintas ketika banjir.
“Untuk pengendara sepeda motor dan mobil pendek, agar tidak memaksakan diri melintasi genangan. Sebaiknya menunggu genangan turun dan kembali normal baru melintas, “ himbaunya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post