SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Selain sebuah shelter di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak juga akan menyiapkan tempat bukit sebagai evakuasi warga jika terjadi ancaman bencana tsunami.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi menyebut, tempat evakuasi yang akan disiapkan itu berupa bukit di wilayah Sawarna, Kecamatan Bayah. “Sedang dirintis Bukit Hati Terpadu. Luasnya kurang lebih 10 hektare,” kata Kaprawi, kkemarin.
Adapun status lahan tersebut, Kaprawi menjelaskan, merupakan milik Perhutani yang nanti statusnya dipinjam pakai oleh Pemkab Lebak. Proses Memorandum of Understanding (MoU) akan segera dilakukan. “Segera akan dilakukan, tetapi walaupun belum dilakukan (MoU-red) sewaktu-waktu jika terjadi ancaman tsunami tentu sudah bisa dimanfaatkan,” ujar Kaprawi.
Lokasi Bukit Hati Terpadu yang berada di kawasan wisata Pantai Sawarna, katanya juga menjadi salah satu penunjang dalam visi bupati dalam sektor pariwisata. “Iya, memberikan rasa nyaman dan aman kepada wisatawan yang berkunjung. Karena ketika wisatawan datang tentu keselamatan mereka juga menjadi hal yang harus diperhatikan,” katanya seraya menambahkan, dan Perhutani membuka diri untuk ini karena bahasanya adalah kemanusiaan,” tambah Kaprawi.
Setelah dilakukan MoU, sarana prasarana dan fasilitas sebagai tempat evakuasi akan dilengkapi. Tujuannya untuk memberikan ke nyaman kepada masyarakat tersebut. “Tentu, sarana dan prasarana itu akan dipenuhi secara bertahap sebagai penunjang. Mulai dari petunjuk jalur dan lain sebagainya,” katanya.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Dindin Nurohmat mengatakan, rencana tersebut patut diapresiasi. Sebab, menurut politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, bentuk antisipatif.
“Harus direalisasikan, Lebak khususnya bagian selatan itu daerah pesisir pantai jadi butuh antisipasi bencana tsunami,” katanya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post