SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Sejumlah warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Muara Ciujung Barat, Rangkasbitung, mengaku dimintai uang oleh oknum yang mengaku sebagai petugas dari Dinas Sosial (Dinsos). Kabar tersebut pun langsung dibantah pihak dinas tersebut.
Pemilik agen bansos sembako, Ahmad Fadillah mengatakan, beberapa hari terakhir pihaknya mendapat aduan dari sejumlah penerima PKH bahwa ada pendataan namun diminta yang sebesar Rp 150 ribu yang mengaku dari Dinsos. “Iya ada warga KPM mengadu, katanya ada beberapa tetangganya dimintai uang Rp150 ribu ke orang yang ngakunya petugas dari Dinsos,” ujar Fadilah, kemarin.
Fadillah mengatakan, orang tersebut datang ke tiap rumah KPM dengan alasan sedang memperbaharui data KPM terkait PKH. Namun, ujungnya malah meminta sejumlah uang kepada warga. “Ada beberapa orang yang ngasih uang Rp150 ribu ke orang itu. Soalnya, kalau enggak dikasih, katanya data KPM enggak akan diperbaharui sehingga bulan depan tidak akan menerima bansos lagi,” katanya.
Orang tersebut, ujar Fadillah, menyampaikan bahwa dana PKH akan segera turun bagi KPM yang datanya telah diperbaharui. “Sudah dilaporkan ke pendamping PKH, katanya itu gadungan. Saya harap warga berhati-hati dan melapor kalau menemukan lagi seperti itu,” imbaunya
Kepala Dinsos Lebak, Eka Darma Putra menyatakan, selama ini pihaknya tidak memeritahkan siapapun melakukan pembaharuan/update data keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).“Dinsos tidak pernah memerintahkan siapapun untuk pembaharuan data dan KTP,” tegas Eka.
Eka menjelaskan, pembaharuan/update data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dilakukan setiap enam bulan sekali. “Bohong itu, hati-hati dan waspada terhadap segala bentuk modus penipuan. Jelasnya, pemutakhiran data oleh operator desa diputuskan melalui musyawarah desa (musdes),” tandasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post