SATELITNEWS.ID, SERPONG—Pemkot Tangsel menemukan klaster terbaru covid-19, dari pondok pesantren. Kondisi tersebut disebabkan adanya salah seorang di pesantren sepulang dari Jawa Timur terkena Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
”Kami temukan kluster baru minggu lalu di pondok pesantren. Mereka sudah sembuh. Kami karantina di Rumah Lawan Covid-19. Tidak ada penambahan kasus di pondok pesantren itu, sudah selesai,” ujar Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di Balai Kota Tangsel, Jalan Maruga Serua Ciputat, Rabu (5/8).
Airin mengakui, terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga akhir Juli 2020. Lonjakan kasus tertinggi di Tangsel terjadi pada 31 Juli 2020, sebanyak 22 kasus baru bertambah dalam satu hari.
Penambahan kasus Covid-19 di wilayahnya rata-rata disebabkan kasus impor (imported cased). Artinya, ada warga luar atau warga Tangsel yang kembali dari luar daerah dan membawa virus. Akibatnya penularan terus terjadi dan tak bisa terhindarkan.
“Kami juga temukan kemarin ada satu yang positif lalu menularkan kepada keluarganya. Akibatnya penularan dalam keluarga jumlah kasus menjadi dua kali lipat,” ujar Airin.
Tingginya mobilitas warga Tangsel disebabkan tidak ada imbauan khusus untuk menahan pergerakan warga. Selain itu, mobilitas warga Tangsel masih terjadi karena 50 persen di antaranya setiap hari beraktivitas atau bekerja di Jakarta.
“Apalagi DKI Jakarta sekarang ada kenaikan, 50 persen warga Tangsel bekerja di Jakarta. Itu juga salah satu penyebabnya,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengakui sejak Senin kemarin jumlah penambahan kasus positif bertambah. Penambahan kasus positif baru di Tangsel merupakan hasil dari penelusuran kontak (tracking) secara sporadis atau acak.
“Klaster terbaru penyebaran virus Covid-19 di Kota Tangsel terjadi pada lokasi di pondok pesantren,“ ucapnya.
Dia mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kota Tangsel untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama vaksin belum ditemukan. Khawatir kedepannya resiko penyebaran semakin besar.
“Karena pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini ada banyak kelonggaran di titik pusat keramaian serta fasilitas publik,” ujarnya.
Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangsel merilis, Selasa 4 Agustus 2020 adalah hari kesembilan penambahan kasus harian positif Covid-19 berturut-turut sejak tanggal 27 Juli 2020. Penambahan kasus positif Covid-19 di Tangsel sebanyak 10 kasus. Sementara hanya 1 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada hari yang sama.
Dengan tambahan 10 kasus, total terdapat 582 kasus positif Covid-19 di Tangsel sejak wabah ini pertama kali merebak. Data Satuan Tugas yang diunggah di laman lawancovid19.tangerangselatankota.go.id menyebutkan, sebanyak 445 pasien telah dinyatakan sembuh, 39 meninggal dunia dan 98 masih dirawat.
Tercatat ada 806 warga Tangsel berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dengan rincian, 701 telah dinyatakan sembuh, 97 meninggal dan 8 masih dalam perawatan.
Dengan tambahan kasus positif hari ini, jumlah pasien yang masih dirawat karena Covid-19 menjadi 106 dari sebelumnya 97 orang. Rinciannya, 8 orang dirawat dalam status PDP dan 98 orang dirawat dalam status positif Covid-19.
Dari rincian data di atas juga diketahui, hingga hari ini total ada 136 orang warga Tangsel meninggal dunia karena Covid-19. Sedang warga Tangsel berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 2.280 orang. Dengan rincian, 2.279 telah selesai dipantau dan 1 masih dalam pemantauan.
Menurut Data Zonasi Risiko yang ditampilkan dalam laman covid19.go.id/peta-risiko yang dimutakhirkan per 26 Juli 2020, Tangsel saat ini termasuk zona Risiko Sedang dengan kode oranye. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post