SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lebak telah mempersiapkan skenario pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Rencana yang sudah diagendakan pada tanggal 18 Agustus 2020 mendatang tersebut tidak terlepas dari protokoler kesehatan Covid-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim telah merilis 163 daerah yang masuk zona penyebaran Covid-19. 163 daerah yang masuk kuning tersebut saat ini sudah diizinkan untuk menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di fasilitas pendidikannya masing-masing.
Kabupaten Lebak yang masuk ke dalam zona kuning penyebaran Covid-19 juga termasuk ke dalam rilis yang Nadiem sampaikan dan diizinkan untuk digelarnya kegiatan KBM tatap muka di wilayah yang terdiri dari 28 kecamatan tersebut. “Betul, rencananya tanggal 18 Agustus mendatang kita gelar, tapi tidak semua, baru enam sekolah saja yang sudah siap melaksanakan KBM,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wawan Ruswandi, Selasa (11/8).
Katanya, pihaknya sendiri telah menyiapkan rancangan skenario untuk KBM tatap muka. Bahkan, pihaknya dalam jangka waktu dekat akan memulai KBM tatap muka terhadap 6 SMP di Lebak, yang direncanakan akan mulai efektif pada 18 Agustus 2020 nanti. “Ya, keenam sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan KBM tatap muka. Kita juga sudah bahas dengan satgas percepatan dan penangganan Covid-19 Lebak,” ujarnya.
Kata Wawan, keenam sekolah tersebut yaitu SMPN Satap 3 Sobang, SMPN Satap 1 Cigemblong, SMPN 6 Gunungkencana, SMPN 3 Cirinten, SMPN 3 Bojongmanik dan SMPN Satap 5 Leuwidamar. Keenam sekolah di izinkan melakukan KBM tatap muka karena dinilai aman dengan tingkat penyebaran Covid-19 di daerah tersebut rendah.
“Dalam pelaksanaan KBM tatap muka, pihak sekolah diharuskan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan dengan cara menyediakan tempat cuci tangan, siswa dan guru memakai masker, dan juga menjaga jarak,” terangnya.
Pelaksanaan KBM tatap muka sendiri, lanjut Wawan ditargetkan akan berlangsung di seluruh daerah di Kabupaten Lebak. Sementara dalam pelaksaanan KBM tatap muka akan dilakukan dengan metode shift. Dimana setiap kelasnya akan dibagi menjadi dua shift yakni pagi dan siang. Para siswa nantinya akan belajar secara bergilir dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Secara bertahap, sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post