SATELITNEWS.ID, SERANG—Harga jagung alami kenaikan dari semula dibawah Rp2000 perkilogram pada awal pandemi Covid-19 kini naik menjadi Rp3000 kilogram. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang menyebut kenaikan ini terjadi lantaran permintaan mulai meningkat.
Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, pada awal terjadinya pandemi Covid-19, harga jagung di pasaran sangat anjlok. Sebab saat pandemi kegiatan kumpul-kumpul masyarakat seperti hajatan dilarang. Kemudian restoran juga banyak yang tutup.
“Kalau sekarang harga bahan pangan sudah mulai normal, jagung diharga Rp3000, kalau kemarin ketika dampak covid sedang ramai bisa di bawah Rp2000, karena permintaan daging dan telor berkurang, hajatan gak boleh, kumpul kumpul gak boleh, akhirnya permintaan pakan berkurang, akibatnya permintaan jagung sebagai bahan baku utama ternak jadi berkurang,” ujarnya, Senin (17/8).
Ia menuturkan, pada bulan 10 dan 11 nanti tanam jagung dipastikan akan mulai normal kembali. Karena dengan diberlakukannya new normal kegiatan usaha mulai dibuka, dan tentunya ada peluang kenaikan harga jagung walaupun tidak sebanyak tahun lalu pada periode yang sama. “Di Jawilan masih ada yang tanam, di Pamarayan masih ada yang tanam. Tapi memang ada juga di Anyer yang beralih tanam jagung ke semangka,” tuturnya.
Disinggung mengenai lahan jagung, kata dia saat ini lahan yang tersedia ada sekitar 350 hektar. Menurutnya, pada bulan ini seharusnya luas tanam jagung di Kab. Serang sudah mencapai 1000 hektar. “Biasanya kan ada yang suka tanam dilahan sawah tadah hujan, cuma karena kemarau basah petani langsung tanam padi, jadi jagungnya terhenti dulu, disamping memang harganya belum menarik,” imbuhnya. (sidik/jarkasih)
Diskusi tentang ini post