SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka mulai Selasa (18/08) sudah mulai dilakukan oleh sejumlah sekolah di Kabupaten Lebak. Setidaknya ada enam SMP yang melakukan kegiatan secara tatap muka tersebut. Keenam sekolah tersebut dinilai layak menggelar kegiatan tersebut berasa di zona hijau dan kesiapan protokol kesehatan yang lengkap.
SMP yang dimaksud yakni SMPN Satap 3 Sobang, SMPN Satap 1 Cigemblong, SMPN 6 Gunungkencana, SMPN 3 Cirinten, SMPN 3 Bojongmanik dan SMPN Satap 5 Leuwidamar. Sekolah-sekolah tersebut diklaim berada di zona hijau serta pihak sekolah siap dengan syarat yang diberikan pemerintah menyiapkan standar protokol kesehatan Covid.
“Ya, jadi hari ini menggelar KBM Tatap muka, dan keenam sekolah ini setelah dilakukan koordinasi mereka sudah melengkapi protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, Selasa (18/8).
Wawan mengatakan, keenam sekolah dinyatakan siap menggelar KBM tatap muka karena berada di wilayah zona hijau dan memiliki protokol kesehatan yang ketat. “Protokol kesehatannya juga kan harus ketat. Kita jugakan usulkan dulu ke gugus tugas,”katanya.
Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak ini menyarankan bagi sekolah yang ingin menggelar KBM tatap muka untuk mengusulkan permohonan. “Jadi sekolah yang mau gelar KBM tatap muka silakan ajukan permohonan ada panduannya,”katanya.
Untuk persoalan kasus positif bertambah, menurut Wawan setiap usulan sekolah yang akan menggelar KBM tatap muka akan dilakukan evaluasi. “Nanti dievaluasi, di daerah mana nih yang berbahaya Covid-19. Kita juga minta rekomendasi dari Gugus tugas, kalau kata mereka (Gugus tugas-red) jangan, ya jangan,”tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Yayan Ridwa mengaku ikut mengapresiasi sudah mulai berlangsungnya KBM tatap muka. Namun, politisi Partai Kejadian Sejahtera (PKS) ini meminta pihak sekolah tetap harus waspada dan mengutamakan keselamatan siswa. “Jadi sekolah yang belum siap dengan syaratnya (KBM tatap muka-red) jangan. Sebab, ini untuk kepentingan dan keselamatan jiwa bersama,” pungkasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post