SATELITNEWS.ID, SERANG–Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa berharap Pondok Pesantren (Ponpes) Bai Mahdi Soleh Ma’mun, yang berlokasi di Kampung Sindang Heula, Desa Sindang Heula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, menjadi bagian melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Hal itu disampaikan saat peletakan batu pertama pembangunan Ponpes tersebut, Selasa (1/9).
“Kami berharap juga, ini menjadi langkah awal untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Serang. Bukan hanya pada pendidikan umum, akan tetapi juga pendidikan agama,” kata Pandji.
Diketahui, pembangunan asrama santri Ponpes Bai Mahdi Soleh Ma’mun, merupakan program dari Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), sedangkan sebagai pelaksana Darut Tauhid atau DT Peduli. Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Anggota DPRD Banten Dapil Kabupaten Serang, Muhsinin, Dirut DT Peduli Muhammad Bascharul Asana, Kepala BPKH Anggito Abimanyu, Kepala Kemenag Kabupaten Serang, Tubagus Sihabudin, dan Pimpinan Ponpes Bai Mahei Soleh Ma’mun, Ahmad Buchori.
Pandji pun berharap, Ponpes Bai Mahdi Soleh Ma’mun menjadi bagian yang menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Kabupaten Serang. Pihaknya melihat ponpes merupakan pendidikan nasional, yang orientasinya baik pendidikan madrasah, negeri, maupun pendidikan agama bagian dari pembangunan SDM.
“Berbicara pembangunan SDM, tentunya manusia yang mempunyai karakter, ahklak yang bagus, dan ketakwaan. Ponpes bagian yang melahirkan manusia cerdas berahklak dan beriman. Sekali lagi saya atas nama Pemkab Serang, mengapresiasi pembangunan asrama santri ini,” tuturnya.
Ketua Komisi VII DPR RI, Yandri Susanto sekaligus mewakili Ponpes Bai Mahdi Soleh Ma’mun, mengucapkan terima kasih atas segala upaya BPKH dan DT Peduli yang tak pernah lelah dalam melakukan kebaikan dan dedikasinya.
“Setelah jadi bangunan asrama ini akan di isi oleh putri putri terbaik untuk mengkaji ilmu dunia dan akhirat,” ungkap Yandri.
Sementara, Kepala BPKH, Anggito Abimanyu berdasarkan hasil kerjasama BPKH dan DT Peduli pihaknya bersyukur bisa memulai pembangunan asrama yang bisa menampuang sebanyak 50 santri berikut fasilitasnya. “Fasilitas bagi santri disabilitas pun akan di disiapkan di asrama ini,” ujarnya.
Anggito juga berharap, dengan dibangunnya asrama santri bisa menjadi amal jariyah BPKH dan DT Peduli. “Mudah-mudahan santri yang akan belajar disini ponpes yang tertua di Indonesia bisa menghasilkan lulusan yang baik dan penghafal Alquran, dan menjadi kebaikan kita bersama,” tuturnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post