SATELITNEWS.ID, CILEDUG—Lantaran diduga saling singgung di media sosial, dua kubu organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrokan. Bentrokan pecah sekira pukul 20.30 WIB di jalan Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug, Minggu, (6/9).
Pada saat itu kondisi lokasi tersebut mencekam. Ratusan masa yang diketahui dari salah satu ormas kepemudaan itu saling serang dengan ormas lainnya serta melemparkan batu ke arah yang berlawanan. Mereka juga bersejatakan kayu.
Pantauan di lokasi, warga yang berada di lokasi pun resah. Warung-warung yang berada di pinggir jalan dan pedagang kaki lima (PKL) juga langsung ditutup, sementara pemiliknya menyelamatkan diri. “Bentrokan lingkungan doang ini,” ketus warga yang berada di lokasi.
Jalan sekira 200 meter sementara ditutup. Para pengendara motor juga ditahan, mereka tak bisa melintas. Sekira Pukul 22.00 WIB bentrokan mulai dapat dikendalikan setelah aparat gabungan datang ke lokasi. Warga yang resah hanya dapat menonton saja. Mereka mendapat larangan untuk merekam kejadian ini. Koran ini juga sempat mendapat peringatan itu. “Jangan rekam-rekam. Bentrokan aja disebar-sebar. Giliran santunan enggak,”kilah massa yang terlibat bentrokan.
Saat bentrokan dapat diredam arus lalu lintas mulai dilancarkan. Perlahan para pengendara sudah dapat melintas. Namun, sebagian juga ada yang memilih jalur lain lantaran khawatir menjadi korban bentrokan. Massa di lokasi sempat melakukan kekerasan kepada pengendara motor. Lantaran saat melintas ia merekam dengan telepon genggam. “Woi tangkep itu, tangkep berentiin,” ujar salah satu massa.
Saat tertangkap pengendara motor itu dikepung dan langsung dihajar massa. Beruntung aparat sigap dan langsung melerai. Aparat juga sempat menjadi bulan-bulanan masa saat melerai. Warga setempat berinisial A mengatakan dirinya sempat melihat gerombolan massa berseragam ormas dengan jumlah yang banyak tengah berkumpul di lokasi sekira pukul 17.00 WIB. “Saya pas lewat lihat ada orang banyak ngumpul-ngumpul pakai seragam. Saya kira kira ada apa? Eh ternyata tawuran malemnya,” ujar A.
Beruntung bentrokan ini tak sampai berlarut-larut. Hari itu juga kedua kubu sepakat berdamai. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Ciledug, Kompol Ali Yusron. Ali mengungkapkan ihwal penyebab pecahnya bentrokan ini hanya salah paham. Namun, untuk saat ini kedua belah pihak telah berdamai dan berjanji tak mengulangi insiden yang meresahkan masyarakat ini. “Selisih paham saja. Mereka adalah satu keluarga. Sebenarnya tidak ada gesekan. Tidak seperti yang dishare di medsos (medis sosial),” ujarnya kepada Satelit News, Senin, (07/09).
Perdamaian kedua belah pihak ditandai dengan perjanjian hitam diatas putih dan ditandatangi perwakilan masing-masing ormas. “Tidak terjadi apa-apa tapi karena di medsos mereka jadi terprovokasi. Sebenarnya tidak terjadi apa-apa orang serempetan juga nggak ada kedua belah pihak ini saudara. Ketua mereka sedang mediasi dan ada serempetan kecil di bawah,” kata Ali.
Belum diketahui jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat dari insiden ini. Namun Ali memastikan kalau tidak ada korban jiwa dan luka-luka. “Tidak ada korban jiwa dari kedua ormas dan tidak ada korban harta dan benda. Alhamdulillah mediasi kedua belah pihak lancar,” jelasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post