SATELITNEWS.ID, PERIUK—Banjir yang menggenang sebagian wilayah Kecamatan Periuk, Kota Tangerang dipastikan sudah surut, Senin (10/2). Meski demikian aktivitas warga masih belum kembali normal seperti sedia kala. Masyarakat beserta petugas gabungan masih sibuk untuk menormalisasi kawasan yang sempat dilanda banjir.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Edy Sofyan mengatakan normalisasi pascabanjir diprediksi selesai selama 1 minggu. Saat ini jajarannya beserta tim gabungan fokus untuk mengembalikan kondisi Kecamatan Periuk.
“Itu kalau pasca banjir yang sangat menguras tenaga. Teman – teman sudah bekerja keras dan semua elemen masyarakat sangat membantu. Kalau untuk jalanan yang kena lumpur itu bisa cepat teratasi tapi kalau di dalam rumah itu yang cukup lama. Paling tidak 1 minggu lah kita normalisasi,” ujarnya kepada Satelit News, Senin (10/2).
Meski telah surut, sebagian masyarakat yang terdampak banjir belum semuanya kembali ke rumah masing – masing. Lantaran, lumpur yang masuk ke rumahnya masih harus dibersihkan.
“Sebagian tenda juga sudah kita angkat seperti yang ada di tenda pengungsian Periuk Damai. Di sana sudah tidak ada pengungsi. Semua warga sudah kembali ke rumah untuk membersihkan rumahnya,” kata Edy.
Eduy menambahkan hingga saat ini logistik untuk korban banjir masih mengalir. Hal tersebut karena normalisasi masih berjalan serta akan dihentikan setelah semuanya kembali normal.
“Kita masih berikan logistik ke korban banjir,” imbuhnya.
Edy mengungkapkan kerugian pasca banjir ini ini diprediksi mencapai miliaran. Kendati begitu dia belum dapat memberikan jumlah rincinya.
Kemudian terkait dengan tanggul yang sempat dikabarkan jebol kata Edy akan segera diperbaiki. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang untuk bekerja sama.
“Itu sebenarnya kan hanya rembes saja. Bukan jebol. Itu sudah koordinasi dengan PUPR untuk segera diperbaiki,” tambah Edy.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Tangerang, Buceu Gartina mengatakan volume sampah pascabanjir di Periuk mencapai 604 ton. Menurutnya angka volume sampah tersebut dari tiga hari pembersihan di lokasi-lokasi banjir. Ia merinci pada 7 Februari 2020, volume sampah pascabanjir 185 ton. Lalu keesokan harinya 259 ton. Kemarin angkanya 160 ton.
“Ya, jumlah itu berdasarkan data dari jembatan timbang TPAS Rawa Kucing khusus pembersihan lokasi banjir Periuk,” ujar Buceu.
Mantan Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang ini menambahkan volume sampah di lokasi banjir tersebut meningkat signifikan ketimbang pada hari biasanya. Kata dia, sampah se-Kota Tangerang per hari hanya 1.400 ton.
“Hari biasa normal 1.200-1400 ton per hari,” katanya.
Data volume sampah tersebut diperkirakan masih bertambah karena para petugas maupun warga hingga kini masih melakukan pembersihan. Sebelumnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Periuk terjadi sejak Sabtu (1/2). Banjir hingga dengan ketinggian air 100-250 sentimeter sempat menggenangi pemukiman di Kelurahan Gebang Raya, Periuk dan Gembor selama sepekan. Namun, banjir kini telah surut. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post