SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Kekuatan calon pada pilkada Tangsel relatif seimbang. Masing-masing kandidat punya peluang saling mengalahkan dan menang. Demikian dinyatakan Direktur Eksekutif Tangerang Leadership Management (TLM), Sanusi Pane.
Menurut Sanusi, kekuatan terbesar Pasangan Banyamin-Pilar ada di kekuatan jaringan. Dimana Benyamin 10 tahun membangun jaringan hegemoni politiknya bersama Airin Rachmi Diany (Walikota Tangsel saat ini), sangat kuat dan mengakar hingga jaringan RT dan RW.
“Kekuatan jaringan ini adalah potensi kekuatan Benyamin menggalang suara sebanyak-banyaknya. Apalagi selama 10 tahun jaringan yang dibangun Airin-Benyamin sangat solid dan kuat,” kata Sanusi dalam rilis yang diterima Satelit News, Senin (14/9).
Ditambahkan Sanusi, jika pasangan Benyamin-Pilar ini tidak diserang isu pemerintahan dan kasus pemerintahan selama memimpin Tangsel, potensi kemenangan ada di tangan kedua pasangan ini. “Saran saya, jangan sampai jaringan yang kuat ini porak-poranda karena terpaan isu pemerintahan (kasus korupsi dan KKN),” ujarnya.
Melihat sosok Muhamad, kekuatan utama mantan Sekda Tangsel ini adalah massa primordial. Dengan sosok asli putra daerah, dan kekuatan finansial dari pasangannya, Rahayu Saraswati, Muhamad yang memiliki dukungan suara besar dari partai politik pengusungnya berpeluang mengungguli lawan-lawannya.
“Dengan 336 ribu suara parpol pengusungnya saat Pileg 2019, kekuatan apa yang bisa membendung pasangan ini untuk menang,” kata Sanusi.
Sayangnya, pasangan ini bukan tidak ada kelemahan. Potensi kemenangan pasangan Muhamad-Saraswati ini bisa berantakan apabila isu agama menggelayuti proses kampanye mereka. “Masalah pasangan ini hanya terpaan isu agama. Selama bisa mengikis terpaan itu, kemenangan pasangan ini ada di depan mata,” tegasnya.
Adapun Azizah, memiliki kekuatan kaum Nahdiyyin di tubuhnya. Terlebih wanita yang putri Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin ini memiliki kekuatan Nahdatul Ulama (NU). “Kita harus akui, 63 persen warga Tangsel berkultur NU. Itulah kekuatan Azizah. Kalau bisa merangkul warga NU, Azizah sangat berpeluang menang,” papar Sanusi.
Bahkan, pasangan Azizah-Ruhamaben ini punya kekuatan lebih. Soliditas pemilih PKS (Partai Politik Ruhamaben), diakui sangat gigih dan solid di Tangsel. “Kalau Nahdliyin dan PKS kompak, kemenangan bagi pasangan ini tak terelakkan,” ucapnya.
Masalah pasangan Azizah-Ruhama adalah ketika massa Nahdliyin dan kader PKS tak solid. Belum lagi, kendala dana kampanye pasangan ini, kalau tidak bisa menyatukan kedua elemen kekuatan tersebut, dipastikan masa Nahdliyin akan lari ke pasangan lain, dan kemenangan semakin menjauh dari Azizah dan Ruhama.
“Pasangan Azizah atau Ruhama sebenarnya nyaris tanpa kelemahan. Tapi masalah terberat mereka justru di internal. Kalau tidak diselesaikan, habis sudah kesempatan mereka menang,” pungkas Sanusi. (dm)
Diskusi tentang ini post