SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengikuti Sekolah Partai Bagi Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan. Saraswati menjalani sekolah partai setelah pasangannya yakni Calon Walikota Tangsel H Muhamad mengikuti kegiatan serupa selama tiga hari.
Saraswati mengikuti sekolah partai pada gelombang ketiga yang diadakan secara online via Aplikasi Zoom Meeting dan berlangsung selama tiga hari pada 13-15 September. Bagi Saraswati, kehidupan ini harus terus berprogres. Diisi dengan hal-hal positif dan bermakna, terutama dunia pendidikan yang semestinya tidak ada hentinya. Semua hal yang dilakukan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi lebih banyak untuk sesama. Tekadnya, menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi banyak orang dalam segala aspek.
“Hidup ini adalah perjalanan yang harus diisi dengan menjadi berkat bagi sesama sekaligus menjadi ajang belajar yang tiada putus-putusnya. Dan saya senang menjadi seorang pembelajar,” ungkapnya.
Sekolah partai kali ini berkaitan dengan pencalonannya sebagai Wakil Walikota Tangsel mendampingi H Muhamad yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra serta didukung oleh PSI, Partai Nasdem, PAN, Partai Hanura Partai Perindo, Partai Garuda dan Partai Berkarya. Menurut Saraswati, ini demi mewujudkan Tangsel untuk Semua. Tangsel yang lancar dalam segala hal.
“Tangsel yang pemerintahannya transparan, akuntabel yang pemimpinnya nyata pengabdiannya dan siap berkolaborasi mengajak seluruh komponen warga untuk gotong-royong mewujudkan kota yang sejahtera warganya, elok kotanya dan luhur budi warganya,” ujarnya.
“Maka saya harus banyak belajar dan mendengar dari senior-senior saya dan para pakar di bidangnya,” imbuh Saraswati.
Disebutkan Saraswati, meminjam ajaran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, maka untuk mewujudkan Kota Tangsel yang didambakannya perlu mengkaji, memperdalam dan paling penting terjun langsung dalam memimpin Kota Tangsel dalam wadah Tangsel untuk semua. Semua merasa memiliki dan mencintai kota yang ditempati.
“Tentu saya dan babeh Muhamad mesti ngerti, ngerasa dan ngelakoni apa yang kami pelajari jika ingin mewujudkan tekad dan harapan kami untuk Kota Tangerang Selatan,” ujar Saraswati.
Lalu apa saja sih pembelajaran yang didapat dan yang diberikan oleh para pengajar? Ia menceritakan cukup banyak yang menjadikan cara pandang semakin luas dan komprehensif dalam memandang setiap pokok persoalan.
“Banyak. Diantaranya, selain tentang sejarah Pancasila dan Bung Karno, juga tentang hal yang selama ini menjadi salah satu perhatian utama. Tentang kewajiban keberpihakan pemerintah daerah kepada perempuan dan anak dalam rangka memberikan perlindungan pada perempuan dan segenap anak bangsa,” lanjut perempuan yang tak henti berjuang untuk mewujudkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual, mendampingi korban KDRT dan tindak pidana perdagangan orang ini. (din/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post