SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Puluhan warga warga RT 01 dan RT 02/ RW 02 Lingkungan Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang mendatangi gedung DPRD Kota Tangerang, Rabu (23/9). Kedatangan mereka untuk melakukan mediasi dengan pengembang ihwal sempitnya jalan yang diberikan PT Summarecon Agung.
Diketahui, persoalan ini muncul ketika PT Summarecon Agung memiliki lahan yang berdempetan dengan perkampungan warga RW 02, Kampung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Pinang. Kemudian, lahan yang ditaksir puluhan hektare tersebut dibatasi dengan pagar beton. Namun warga mengeluh karena hanya diberikan 2,5 meter saja. Padahal warga meminta minimal 3,5 meter. Hal ini pun berdampak pada aktivitas warga.
Sayangnya, mediasi dua belah pihak tersebut belum membuahkan hasil. Perwakilan Sumarecon yang hadir dalam dengar pendapat tersebut belum bisa memberi keputusan dan menampung hasil pertemuan tersebut.
Ketua Karang Taruna RW 02 Kelurahan Panunggangan Pungki Handoko mengatakan, ia menyayangkan penutupan akses jalan yang dilakukan pihak Summarecon Senin (21/9) lalu. “Pasca pertemuan di Kelurahan Panunggangan bukannya kami ditemui dan diajak bicara baik-baik malah akses jalan yang ada ditutup dengan diamankan TNI Polri,” katanya.
Kata Pungki, warga masih tetap pada aspirasinya awal yakni penyediaan akses jalan yang layak untuk waraga sekitar. “Kami tidak bicara berapa meter jalan yang harus disediakan, tapi kami minta jalan bisa dilalui mobil damkar untuk antisipasi jika ada kebakaran,” ujarnya.
Sementara, warga lainnya, Awing mengatakan, ia dan warga Warung Mangga berkali-kali ingin duduk bersama dengan pihak Summarecon namun tidak diberi ruang. “Kami datang ke DPRD untuk meminta dewan memberi rekomendasi agar Summarecon menyediakan akses jalan yang bisa dilalui mobil Damkar. Kami lihat kendala jangka panjang, jangan sampai kalau kebakaran tidak bisa tertangani karena mobil damkar tidak bisa masuk,” tegasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengaku sudah meninjau secara langsung akses jalan yang disedikan Summarecon untuk warga Warung Mangga. “Saya sudah cek sama Pak Rizal (anggota DPRD), mobil memang bisa lewat tapi ada dua hingga tiga tikungan yang agak krusial yang perlu diperlebar,” ungkap Gatot dihadapan warga dan pengembang Summarecon.
Selain jalan, Gatot juga mengomentari penutupan akses ke area pemakaman yang juga tertutup dengan ditutupnya jalan di Warung Mangga. “Kalau jalan bisa dikomunikasikan, cuma yang saya perhatikan akses makam yang sebelumnya ada di depan dan samping. Kalau dilakukan pemagaran keluarga atau teman-teman saya sulit akses masuknya dan harus muter,” ujar Ketua DPC PDIP Kota Tangerang itu.
Lebih lanjut, Gatot meminta pihak Summarecon membuka akses jalan yang ditutup sampai ada keputusan yang disepakati bersama warga. “Kami minta akses jalan dibuka sementara hingga ada kesepakatan,” pungkasnya.
Ditemui usai medisi, Legal Summarecon Edo enggan berkomentar terkait mediasi yang dilakukan di ruang Bamus DPRD Kota Tangerang itu. “Saya tidak bisa berkomentar, seperti yang saya sampaikan di dalam saja,” ujarnya.
Saat mediasi, Edo mengungkapkan, jika ada keberatan dari pihak warga pihaknya akan menampungnya dan menyampaikan kepada pihak yang berwenang mengambil keputusan. “Kami disini tidak bisa mengambil keputusan,” ungkapnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post