SATELITNEWS.ID, SERPONG—Hari ini, KPU Kota Tangsel bakal mengundi nomor urut pasangan. Bagi bakal calon wakil walikota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dapat nomor urut berapapun tidaklah penting dan tak akan memusingkannya.
“Soal nomor saya tidak masalah mau dapat nomor berapa. Karena saya sudah punya semua,” kata Saraswati saat berbincang dengan pimpinan Satelit News dan Tangsel Pos di Intermark, Serpong, Rabu (23/9).
Menurut aktivis perempuan ini, nomor urut adalah sebuah angka-angka dan tidak ada filosofi apapun di dalamnya. “Waktu pilpres 2014 kita pernah dapat nomor urut 2, pilpres 2019 kita pernah nomor urut 1. Kemudian di pilkada DKI 2017 kita pernah nomor urut 3. Lalu dua kali saya ikut pileg, pernah dapat nomor urut 1 dan 2. Jadi bagi saya tidak ada masalah, karena saya sudah mengalami semua,” tukas Saraswati santai.
Selama perbincangan, putri konglomerat Hashim Djojohadikusumo ini tampak santai dan penuh enerjik. Sesekali wanita 34 tahun ini tertawa lepas menanggapi pertanyaan yang dilontarkan.
Saraswati datang ditemani sejumlah timnya. Namun kedatangan mantan Anggota DPR RI kali ini tampak beda. Dia membawa timnya yang berseragam pink. “Warna pink merupakan perpaduan antara warna merah dan putih,” ujar Sarawasti seraya mengaku sempat kaget karena warna tersebut ternyata sama dengan seragam KPU Tangsel. “Saya desain seragam ini sejak lama. Tiba-tiba KPU juga seragamnya warnanya pink. Ah ikut-ikut saja,” selorohnya.
Dalam kesempatan itu, Saraswati juga berbicara mengenai persaingan di pilkada Tangsel. Menurut dia, meski gerakan sosialisasi sangat dibatasi imbas pandemi, namun Saraswati optimis bisa memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Intinya kita akan terus bekerja keras dan tetap optimis,” katanya.
Ditambah dengan koaliasi gemuk yang mengusungnya menjadi kekuatan tersendiri. Seperti diketahui, ada sembilan partai politik yang mengusung Muhamad-Saraswati di pilkada Tangsel. Yakni PDI Perjuangan, Gerindra, PSI, PAN, Hanura, NasDem, Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya dengan total 23 kursi.
Saraswati juga bersyukur bisa berpasangan dengan Muhamad. Meski belum lama dipasangkan, namun sudah saling cocok. Sama-sama saling mengisi dan melengkapi dengan kekuatan dan kelebihan masing-masing. Muhamad memiliki basis massa yang cukup kuat di akar rumput khususnya wilayah kelurahan-kelurahan atau orang menyebutnya perkampungan, dan Saraswati memiliki basis massa yang tak kalah kuatnya.
“Tentunya kami, ada pembagian tugas masing-masing. Saya masuk di perumahan dan beliau masuk di perkampungan. Untuk di komunitas ekonomi kreatif dan milenial diperkuat dari saya dan dukungan terus berdatangan cukup antusias,” papar Saraswati mantap.
Soal dukungan, Saraswati juga memiliki banyak kawan di partai non koalisi. Hanya saja tidak diungkapkan secara terbuka. “Dukungan mereka diberikan saat pencoblosan bersama dengan keluarganya,” jelasnya.
Terpisah, Koalisi #TangseluntukSemua menyesalkan perusakan baliho Muhamad-Saraswati yang sedang viral di media sosial yang disebut-sebut terjadi di sekitar ITC BSD Tangsel.
Juru Bicara Koalisi #TangseluntukSemua Andreas Arie R Nugroho mendesak penyelenggara pilkada dan aparat untuk turun menyelidiki kasus ini. “Kami menyesalkan perusakan baliho Muhamad-Saraswati yang sedang viral di media sosial, kami minta KPUD, Panwas dan aparat menyelidiki kasus ini,” kata Andreas yang juga Ketua DPD PSI Tangerang Selatan.
Bro Andreas, panggilan akrabnya, tidak mau berspekulasi terkait pelakunya. “Kami tidak mau berspekulasi siapa pelakunya meski hanya baliho Muhamad-Saraswati yang menjadi sasaran sementara baliho paslon lain masih utuh,” pungkasnya. (din/dm/bnn)
Diskusi tentang ini post