SATELITNEWS.ID, SERANG–Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat dituntut untuk bertahan hidup dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Bahkan, geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga turut melemah. Terutama, akibat faktor ekonomi dan modal yang serba terbatas.
Hal itu yang kemudian, mendorong Perkumpulan Boedak Saung hadir di tengah masyarakat, serta berusaha membantu membangkitkan perekonomian masyarakat dan pelaku UMKM, dengan mengemas dan memasarkan Madu Odeng asli Lebak keluar Banten.
Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha Perkumpulan Boedak Saung, Agung Dinata Kusumah mengatakan, secara bertahap produksi madu itu dipasarkan. Salah satunya, dengan memanfaatkan jaringan atau relasi yang dimiliki para pengurus Boedak Saung.
“Perlahan tapi pasti. Insya Allah kami berusaha sebisa dan semampu kami, mendorong pengembangan UMKM di tengah pandemi Covid-19,” kata Agung, saat ditemui di wilayah Curug, Kota Serang, Banten, Minggu (27/9).
Katanya, dalam beberapa minggu ini sudah sekitar 250 botol yang terjual baik di luar Banten maupun di Kabupaten/Kota di Banten. Karena, kemasan yang sementara ini disiapkannya yaitu kemasan 250 ml, dengan harga terjangkau.
“Apalagi, madu sangat membantu pertahanan tubuh kita di tengah cuaca yang kurang menentu ini. Kami sarankan, secara rutin mengkonsumsi madu, agar tubuh tetap sehat,” tambahnya.
Penanggungjawab Perkumpulan Boedak Saung Y. Pratama menambahkan, memasarkan madu sebenarnya berawal ketika ada niat untuk percobaan terlebih dahulu. Ternyata, permintaan pasar cukup banyak dan dalam sehari tak kurang dari 10 – 50 botol kemasan.
“Alhamdulillah, minatnya tinggi. Insya Allah, kami jamin ini madu asli dari Baduy, Kabupaten Lebak. Target pasarnya bebas, sementara ini memang permintaan banyak dari luar Banten,” aku Pratama.
Diakuinya pula, nyaris keteteran memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli. Karena, berdasarkan pengalamannya sejauh ini mencari botol yang pas untuk mengemas madu itu, terbilang sulit. “Keliling cari botol kemasannya, Alhamdulillah perlahan dapat dan perlahan juga kami kemas sesuai permintaan,” ujarnya.
Ditambahkannya, kedepan diharapkan bukan hanya madu yang menjadi produk yang siap pasarkan. Tapi, produk lokal atau hasil kreatifitas masyarakat lokal lainnya, juga akan menjadi bidikannya seperti opak, gula aren dan jenis lainnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post