SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Berbagai upaya terus dilakukan kepolisian untuk menangkap kembali terpidana hukuman mati Cai Changpan alias Antoni yang kabur dari di Lapas Klas 2 Tangerang pada Senin, (14/9) lalu. Polisi bahkan menjanjikan imbalan bagi siapa saja yang memberikan informasi terkait keberadaan napi kasus narkotika tersebut.
“Jadi gini aja. Nanti untuk yang bisa memberikan informasi atau apapun, yang dapat membantu kita menangkap Cai akan kita berikan apresiasi. Aada hadiah kejutan dari kita,” ujar Kasat Narkoba Polrestro Tangkot AKBP Pratomo Widodo, kemarin.
Kendati demikian dia enggan mengumumkan jenis imbalan tersebut. Padahal sudah beredar selebaran berisi infografis daftar pencarian orang (DPO) Polres Tangerang Kota. Dalam selebaran itu tercantum dua foto wajah Cai Changpan alias Antoni. Foto pertama Antoni mengenakan baju tahanan berwarna Oranye. Kemudian foto kedua nampak Napi tersebut berswafoto dengan telanjang dada.
Dalam selebaran itu dicantumkan nomor telepon Kasat Narkoba Polrestro Tangkot AKBP Pratomo Widodo yang dapat dihubungi jika menemukan Antoni. Warga yang mengetahui keberadaan Antoni diminta segera melapor ke polisi dengan imbalan 100 juta rupiah.
Pratomo menjelaskan Polres Metro Tangerang Kota memang menyebarkan selebaran tentang keberadaan Antoni. Namun dia membantah imbalan 100 juta rupiah tersebut.
“Itu hoaks. Kok udah nyebar. Itu baru gagasan doang aja kok udah nyebar. Saya kirim yang aslinya itu kan cuman potongan,” kata Pratomo.
Saat ini selebaran tersebut telah direvisi. Bagian bawah yang mengatakan imbalan sebesar Rp 100 Juta telah dihilangkan.
Polisi masih terus mencari keberadaan napi 53 tahun itu. Pratomo menjelaskan jajarannya sekarang telah melacak keberadaannya. Dia memasikan Antoni masih berada di wilayah Indonesia. Dia tak dapat melarikan diri karena paspornya telah dicekal oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
“Kita masih bergerilya. Kalau sekarang kita sudah mulai pada napinya. Masih di Indonesia. Bogor arah Bogor,” kata Pratomo.
Kendati, jajaran kepolisian kata Pratomo tidak mengetahui jelas keberadaan Antoni. Dia diduga bersembunyi di hutan sekitaran Bogor.
“Di hutan masih sana. Jadi napi ini sudah terpantau sama kita tapi dia masih bergerilya di dalam hutan,” kata dia.
Pratomo mengatakan Bogor merupakan wilayah dimana Antoni dan istrinya tinggal. Di sana Cai juga memiliki usaha yakni bengkel pembakaran ban.
“Dia ada usaha pembakaran ban usahanya di Bogor tapi jauh dari mana-mana tempatnya terpencil,” katanya.
Pratomo mengungkapkan saat ini jajarannya telah memeriksa 16 orang yang terdiri dari pegawai Lapas Klas 1 Tangerang dan teman satu selnya. Termasuk istrinya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
“Ada sekitar 16 orang yang kita periksa. Termasuk istrinya. Karena napi ini sempat mampir ke rumah,” ungkap Pratomo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menambahkan tim gabungan memfokuskan pencarian Cai Changpan ke kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Sampai saat ini tim masih pengejaran, kita fokuskan ke daerah hutan Tenjo, Kabupaten Bogor,” kata Yusri.
Yusri menyebut saat ini pihaknya juga masih bergerak menelusuri hutan Tenjo tersebut. Dia berharap masyarakat bisa membantu dengan DPO yang sudah diterbitkan.
“Tim masih gerak masuk ke dalam dan kita terbitkan DPO untuk mudahkan masyarakat identifikasi dan bantu informasikan pada polisi. DPO sudah kita terbitkan ke masyarakat, semoga dengan DPO dan sebarkan foto tersangka agar masyarakat bisa bantu untuk memberi informasi kepada petugas kita,” ujar Yusri.
Selain itu, Yusri mengungkap fakta-fakta baru kaburnya Antoni,. Hasil temuan penyidik, diperkirakan lubang galian yang dibuat untuk kabur menghasilkan tanah setara 2 dump truck.
“Dengan hitung diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak (tanah bekas galiannya), dan jika dihitung dump truck bisa hampir 2 dump truck,” kata Yusri Yunus.
Guna mengakali membuang tanah tersebut, Cai Changpan hanya menggali tanah sebanyak 2 kantong plastik dalam sehari. Oleh karena itu penggalian berjalan lama hingga 8 bulan. 2 kantong plastik tanah itu setiap hari dia buang ke tong sampah. Cara-cara tersebut diketahui penyidik berdasarkan pemeriksaan terhadap terpidana yang berada satu sel dengan Cai Changpan.
Selain itu, Cai Changpan bekerja membuat lubang hanya pada malam hari. Dimulai pukul 22.00 WIB, dan selesai pukul 05.00 WIB. “Kalau dilihat kondisi, ini tempat tidur dia geser baru dilobangi. Setelah sudah gali tanah dia tutup lagi, tempat tidur 2 tingkat, dia geser, gali, dan tutup lagi itu selama 8 bulan,” jelas Yusri.
Seperti diketahui, Cai Changpan kabur dari Lapas Klas I Tangerang dengan menggali lubang di selnya pada Senin (14/9). Lubang galiannya itu tembus hingga dinding sisi Lapas.
Dari hasil penyelidikan, ada beberapa barang yang ditemukan di dalam sel Cai. Barang tersebut di antaranya obeng dan besi. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kaburnya WN China itu. Termasuk petugas Lapas yang saat itu melakukan penjagaan. (irfan/jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post