SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat Djaka Badranaya mengingatkan pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan agar tidak over convidence terkait hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang unggul jauh meninggalkan kandidat lain. Menurut Djaka, politik adalah dinamis yang bisa berubah suatu saat.
“Yang namanya politik itu dinamis. Jadi menurut saya, survei merupakan instrument ilmiah yang digunakan untuk memetakan, peta dukungan, perilaku pemilih dan lainnya. Kalaupun SMRC mengelurkan survei seperti itu harus dipahami itu dilakukan di bulan apa. Jadi harus dibacanya merepresentasikan perilaku pemilih di bulan dilaksanakan survei,“ kata Djaka saat dikonfirmasi Satelit News melalui sambungan telepon, Kamis (1/10).
Djaka menegaskan, SMRC merupakan lembaga survei yang sangat kredibel. “Saya yakin SMRC memiliki kompetensi, kredibilitas dan pengalaman di bidang survei,” tukasnya.
Apakah ada perubahan perilaku dan pola dukungan masyarakat? “Kita tidak bisa katakan iya atau tidak, karena harus dilakukan survei lagi. Makanya poinnya, membaca hasil survei, secara metodologi itu tidak diragukan. Tapi yang harus dipahami bahwa survei itu dilaksanakan di periode Agustus,” ujarnya.
Djaka menambahkan, survei merupakan alat bantu buat tim sukses untuk melihat peta dukungan, baik berdasarkan wilayah, kelompok umur atau isu-isu. “Bagaimana kekuatan kandidat dan pasangannya, itu semua dipotret. Jadi intinya, saya ingin mendorong bahwa survei itu adalah instrument ilmiah untuk bisa mengobservasi memetakan kemudian memotret perilaku pemilih,” ulasnya.
Dijelaskan pria yang merupakan dosen UIN Ciputat ini, cara membaca survei juga tergantung bagaimana kepentingan kandidat. “Bisa jadi buat kandidat yang hasil surveinya ternyata kurang baik, itu menjadi catatan untuk meningkatkan kinerja penetrasi politiknya,” katanya.
Sedangkan untuk yang sudah baik, juga jangan over convidence, karena politik itu dinamis. Perubahan pola perilaku masih memungkinkan. “Apalagi swing votternya sangat besar sekali. Itu artinya, yang sekarang unggul juga jangan terlalu pede, karena hasil surveinya masih diwarnai besarnya masa mengambang. Jadi kalau yang nilainya masih rendah, masih ada waktu untuk mengejar. Meskipun pilkada tinggal kurang lebih dua bulan lagi, tapi karena masa mengembangnya besar jadi masih bisa merubah. Kecuali kalau masa mengambangnya kecil,” paparnya.
Djaka menambahkan, Benyamin memiliki modal yang cukup untuk bertarung. Apalagi Benyamin merupakan incumbent. “Banyak faktor yang membuat Benyamin unggul di survei itu. Suka tidak suka, Pak Ben sebagai wakil walikota selama dua periode yang menjadi modal untuk popularitasnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan makin percaya untuk memenangkan kontestasi pilkada Tangsel 2020. Pasangan yang diusung partai Golkar tersebut unggul jauh dalam potongan slide hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang beredar di kalangan wartawan, Rabu (30/9). Slide menunjukan elektabilitas pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan jauh mengungguli kandidat lainnya.
Slide yang beredar itu menunjukkan Benyamin Davnie elektabilitasnya mencapai 38,8 persen, unggul sebanyak 21,3 persen dari Muhamad yang elektabilitasnya berada di angka 17,5 persen. Selanjutnya posisi ketiga ditempati putri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah Ma’ruf Amien dengan elektabilitas sebesar 10,9 persen. Adapun responden yang menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab berada di kisaran angka 32,8 persen.
Survei SMRC ini jika dilihat dari slide yang beredar dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Tidak didapat informasi detail mengenai berapa responden yang diwawancara melalui survei ini, hanya pada umumnya survei yang digelar SMRC biasanya mewawancarAi sebanyak 800 sampai 1.000 responden. (dm)
Diskusi tentang ini post