SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Riset penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa menjadi viral dan ramai diperbincangkan. Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pada (17/9) tersebut dianggap mengkhawatirkan apabila benar-benar terjadi.
Sebagai wilayah yang sebagian berada di wilayah selatan Jawa, Pemkab Pandeglang turut menanggapi hasil riset tersebut. Pemkab Pandeglang mengingatkan kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Pery Hasanudin mengaku mengapresiasi penelitian tersebut, karena kajian ilmiah yang dilakukan itu mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan sekenario terburuk.
“Namanya juga penelitian/riset, kita hargai itu. Potensi memang ada, akan tetapi belum tentu kebenarannya. Terlepas dari semua itu kita tetap harus selalu waspada,” kata Pery saat menerima kunjungan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang di ruang kerja Sekda Pandeglang, Jumat (2/10).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada teknologi canggih manapun yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi. Maka dari itu, ia menekankan informasi hasil kajian itu hendaknya tidak mempertajam kecemasan dan kekhawatiran masyarakat. Namun baiknya yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi. “Pemkab Pandeglang telah menyiapkan langkah-langkah konkret dengan terus melakukan mitigasi yang nyata, untuk mengatisipasi terjadinya becana,” klaimnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tri Tjahjo Hendrardhy Prajogo mengatakan, pertemuanya dengan Sekda Pandeglang tidak lain adalah untuk silaturahmi dalam rangka meningkatkan sinergitas antara BMKG dengan Pemkab Pandeglang.
Dalam kesempatan itu, Tjahjo menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar selalu waspada. “Saat ini kondisi cuaca sedang ekstrem. Hal itu tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan bencana seperti angin puting beliung, longsor dan banjir. Maka dari itu kepada masyarakat diminta untuk tetap selalu waspada,” imbaunya. (nipal)
Diskusi tentang ini post