SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Lanjutan pembangunan jalan Kantor Pos-Pasar Gudang Tigaraksa, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, dikeluhkan warga. Pasalnya, sejak pembangunan dimulai, warga khususnya di Kampung Pabuaran RT 001, 002, 003 RW 003, kesulitan mengakses jalan. Lantaran tak dibuatkan jalur alternatif lain oleh pelaksana pembangunan.
Pembangunan jalan sepanjang 795 meter dengan lebar badan jalan 8 meter, serta saluran air 2 meter kanan dan kiri itu juga dianggap tak memperhatikan kebutuhan masyarakat ini. Sehingga menyebabkan warga sempat terisolir dan tak bisa beraktivitas lantaran akses jalannya yang terputus.
“Pengennya sih proyek tetap berjalan, tetapi ada jalur lintasan untuk masyarakat. Satu sisi kan untuk lintasan mereka, banyak kebutuhan ekonomi apalagi yang usaha, yang kerja, jadi sulit karena tidak ada jalur lain,” keluh Agus seorang pedagang, Senin (5/10).
Lanjut Agus, para pengendara yang memaksa melewati jalan harus mencari jalur alternatif lain hingga menerobos lahan-lahan warga, yang menyebabkan sejumlah fasilitas milik warga seperti pipa saluran air rusak karena terlindas kendaraan.
“Apalagi kalau hujan pasti licin, banyak motor tidak bisa jalan karena tanah semua ke spakbor,” cetusnya.
Tak hanya itu, proyek jalan yang menelan anggaran Rp7 miliar yang diambil dari APBD Kabupaten Tangerang itu, juga membuat omset usaha-usaha kecil milik warga turun drastis. Bahkan ada yang sudah tutup sementara, karena sulitnya akses menuju Kampung Pabuaran.
“Dampak ke usaha untuk belanja dan keluar susah. Supplier tidak bisa, masuk sulit, karena jalur terganggu. Dikasih lah untuk lintasan masyarakat. Supaya aksesnya mudah ke pasar, ke bale desa,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang warga sekaligus aktivis pemuda Tigaraksa, Ricky Ferdian meminta, pihak pelaksana pembangunan jalan tidak acuh dan terkesan tutup mata atas keluhan-keluhan masyarakat setempat.
“Kami tidak ingin menghambat program pembangunan pemerintah, tapi tolong keluhan warga ini bisa disikapi. Pemborongnya juga jangan cuma mau dapat proyeknya aja, ketika ke masyarakat juga harus diperhatikan,” tegasnya.
Lurah Tigaraksa Sudrajat mengimbau, warga yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan untuk bersabar. Adapun perihal keluhan-keluhan warga, akan disampaikan kepada pihak pelaksana untuk dicarikan solusinya.
“Ini bukan berarti saya mewakili pelaksana (pemborong) yah, tapi saya minta warga untuk bersabar, karena pembangunan jalan ini juga kedepannya untuk kepentingan masyarakat juga,” tukasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post