SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kabupaten Tangerang merayakan hari jadinya dengan cara yang tak seperti biasa. Tak ada konser musik maupun perhelatan yang mengundang keramaian massa. Di tengah mewabahnya Covid-19, perayaan hari ulang tahun ke-388 dilakukan secara sederhana, melalui rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang diikuti organisasi perangkat daerah, pemerintah kecamatan dan masyarakat secara virtual, Rabu (13/10).
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan perayaan ulang tahun secara sederhana dilakukan secara sederhana mengingat kondisi sedang pandemi virus corona yang melanda negeri. Kendati demikian, Zaki meminta agar masyarakat tetap bahu-membahu menata Kabupaten Tangerang di tengah pandemi.
“Hari ini kita merayakan hari jadi Kabupaten Tangerang yang ke-388 Tahun secara sederhana. Tidak ada agenda perayaan seperti tahun yang lalu, hanya Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang dan penyerahan secara simbolis bantuan penanganan dampak ekonomi bagi wirausahawan dan karyawan yang terkena PHK,” kata Zaki Iskandar.
Dia menegaskan dengan moto One Team, One Spirit, One Goal, Kabupaten Tangerang akan mampu membuktikan komitmen nyata dan meraih berbagai prestasi. Di bidang penyelenggaraan kata Zaki, Pemkab Tangerang kembali mendapatkan Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-12 kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan RI dan Penghargaan TOP BUMD Strategi Business Continuty BUMD di Era New Normal. Kabupaten Tangerang juga telah berhasil meraih peringkat ke-3 nasional dan Peringkat Ke-1 Tingkat Provinsi Banten sebagai daerah yang siap dalam Rencana Aksi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kabupaten Tangerang juga telah berhasil meraih predikat Indeks Kapasitas Fiskal Daerah tertinggi dengan point 7.509 dari Kementerian Keuangan, dan masih banyak lagi prestasi yang diraih,” ungkap Zaki.
Sidang paripurna HUT Kabupaten Tangerang yang mengusung tema “Sejarah Baru, Semangat Baru, Lawan Covid-19” juga diisi pembacaan naskah sejarah Kabupaten Tangerang. Naskah tersebut dibacakan Pemuda Prestasi Kab Tangerang Dede Zulhaj dan Dwi Saleha.
Kabupaten Tangerang memang mencatatkan sejarah baru. Di tahun ini, usianya mencapai 388 tahun. Hari jadinya jatuh pada setiap 13 Oktober. Sebelumnya, hari lahir Kabupaten Tangerang jatuh pada 27 Desember. Di tahun 2019 lalu, usianya baru mencapai 76 tahun.
Saat membacakan sejarah Kabupaten Tangerang, Dede Julhijaz menceritakan latar belakang perubahan hari jadi. Dia menyatakan pada 13 Oktober tahun 1632 Masehi, Sultan Banten kala itu memerintahkan kepada tiga bangsawan kesultanan, yang bernama Arya Wangsakara, Arya Jaya Sentika, dan Arya Maulana Yudhanegara, untuk membuka perkampungan baru di antara Sungai Cisadane dan Cidurian. Maka terbentuklah Kesultanan Lengkong Sumedang dengan Arya Wangsakara sebagai Sultannya yang dinamai Sultan Lengkong.
“Titi mangsa ini ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Tangerang yang kemudian disahkan dalam Perda Nomor 2 tahun 2020 tentang Hari Jadi Kabupaten Tangerang,” tutur Dede Zulijaz, Selasa (13/10).
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Rudi Maesal menambahkan, perubahan hari jadi Kabupaten Tangerang, tidak terjadi begitu saja. Pembahasannya memerlukan waktu yang cukup lama hingga mencapai 2 tahun.
Di tahun 2019 ke belakang, Pemerintah Kabupaten Tangerang merayakan hari jadi berdasarkan Perda Nomor 18 Tahun 1984. Dimana Kabupaten Tangerang, lahir pada 27 Desember. Namun muncul masukan dari komponen masyarakat seperti dari budayawan, ahli sejarah dan ulama yang meminta pembahasan ulang terkait terbentuknya Kabupaten Tangerang.
“Nah pembahasannya ini sudah dua tahun. Kebetulan saya sendiri yang memimpin rapat, berdasarkan perintah Bupati Tangerang. Setelah dibahas oleh seluruh komponen berdasarkan dokumen-dokumen, kita laporkan ke Bupati, lalu diusulkan ke DPRD Kabupaten Tangerang, akhirnya sepakat,” katanya.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang Sapri menyatakan Tangerang harus terus berbenah untuk menjadi lebih baik dari saat ini. Diantaranya membenahi infrastruktur, ekonomi, SDM dan lingkungan. Sapri mengingatkan agar jangan sampai di umur yang ke-388 masih ada warga Kabupaten Tangerang yang kekurangan, tidak sekolah dan lingkungan yang rusak akibat kenakalan para pengusaha.
Anggota Komisi III Ahmad Supriyadi menambahkan sejarah Kabupaten Tangerang sangat istimewa. Bukan hanya hari jadinya tetapi juga sebagai momentum pelurusan sejarah Kabupaten Tangerang. Dia juga berharap, Kabupaten Tangerang bisa mengejar segala ketertinggalannya, dari daerah-daerah yang lebih maju.
“Di umur ke 388 ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang, termotivasi untuk menjadi lebih baik dari segala aspek kehidupan. Jangan hanya umur yang bertambah tua tetapi banyak ketertinggalan, baik dalam infrastruktur, ekonomi, dan SDM,” ujarnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post