SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Hasil survei Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, ada 17,9 persen Industri Kecil Menengah (IKM) berhenti beroperasi saat pandemi Covid-19. Sedangkan IKM yang masih berproduksi normal yakni 11,4 persen dan yang tetap melakukan produksi meskipun di tengah kesulitan pandemi sebanyak 70,7 persen.
Kepala Seksi (Kasi) Industri Menengah Besar pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Hasanudin mengungkapkan, Disperindag Kabupaten Tangerang telah melakukan survei kepada IKM. Kata dia, survei ini dilakukan dalam rangka mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap IKM di Kabupaten Tangerang.
“Kami telah mengirimkan kuesioner kepada 457 IKM yang ada di Kabupaten Tangerang. Namun yang merespon dan mengirimkan kembali kuesionernya, hanya 140 IKM yang tersebar di Kabupaten Tangerang,” ujar Hasanudin di ruang kerjanya, Kamis (15/10).
Hasanudin mengungkapkan, dari 140 IKM tersebut paling banyak terdapat di Kecamatan Kelapa Dua, yakni sebanyak 45 IKM. Selanjutnya di Pasar Kemis, Curug, dan Legok, dengan masing-masing wilayah ada 15 IKM. Serta di Panongan ada 10 IKM dan Cikupa 9 IKM.
“Dari hasil survei tersebut, didapati bahwa sebagian besar IKM sumber modalnya berasal dari pribadi sendiri sebanyak 121 IKM, 16 IKM berasal dari pinjaman perbankan, 2 dari koperasi, 1 (IKM) dari pinjaman lainnya,” ungkapnya.
Kemudian dari 140 IKM tersebut, lanjut Hasanudin, paling banyak produk yang dihasilkan adalah makanan dan olahan makanan, serta minuman maupun kuliner. Namun dari 140 IKM ada 41,4 persen pekerja yang dirumahkan, karena terdampak Covid-19 dan selebihnya 58,6 persen tidak dirumahkan.
“Di tengah pandemi ini, IKM ada yang tidak berproduksi dan ada yang masih melakukan produksi. Yang berhenti operasi 17,9 persen, yang berproduksi normal 11,4 persen dan yang tetap melakukan produksi meskipun di tengah kesulitan pandemi Covid-19 sebanyak 70,7 persen,” pungkasnya.
Kepala Disperindag Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiartono menambahkan, dari hasil survei tersebut, pihaknya menyimpulkan bahwa yang paling dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap beroperasi atau bertahan, serta dapat meningkatkan omset di masa pandemi Covid-19 ini adalah permodalan. “Itu (permodalan, red) yang paling penting,” imbuhnya.
Lanjut Ujang, dengan bantuan permodalan justru bisa meningkatkan produktivitas dan terus beroperasi. Sslain itu, pemasaran atau marketing juga menjadi permasalahan yang cukup banyak dihadapi oleh para IKM.
Menurut Ujang, Pemerintah Kabupaten Tangerang di tengah pandemi ini telah banyak mengeluarkan kebijakan. Salah satunya untuk pemulihan dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. Khusunya dunia usaha kecil, bantuan permodalan, bantuan subsidi bunga dan bantuan lainnya. Kata dia, itu semua demi mendongkrak ekonomi masyarakat. (aditya)
Diskusi tentang ini post