SATELITNEWS.ID, NEGLASARI—Pemkot Tangerang melakukan uji coba pembuatan sumber energi terbarukan biomassa atau briket dengan bahan baku sampah. Briket yang sedang diuji coba oleh Pemkot Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dibuat dengan komposisi sampah organik murni maupun campuran dari sampah organik dan anorganik.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah meninjau langsung proses uji coba pembuatan bahan bakar sebagai salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Kota Tangerang. “Sementara kita lakukan coba dua macam briket sampah. Briket sampah full organik dan organik campuran 5 persen non organik,” ucap Arief di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kamis (22/10).
Dia menambahkan sebagai tahap awal uji coba, Pemkot akan akan mempersiapkan briket sampah dengan kapasitas produksi sebesar 4,5 meter kubik. “Saat ini kapasitasnya masih kecil, tapi kita sedang persiapkan untuk kapasitas produksi yang lebih besar,” jelasnya.
Lebih lanjut Arief menjabarkan nantinya briket dengan bahan baku sampah organik dan anorganik ini menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai sumber bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. “Selain itu, tentunya dapat menurunkan jumlah timbulan sampah yang ada di TPA Rawa Kucing,” pungkasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Dedi Suhada mengatakan dalam hal pengelolaan sampah yang dijadikan energi biomassa pihaknya melakukan ujicoba dengan metode Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Metode tersebut yakni dengan memanfaatkan sampah yang ada di TPA Rawa Kucing. Sampah tersebut kemudian dipilah dan ditempatkan dalam wadah khusus.
“Lalu diberi cairan bioactivator per 20 cm sampai ketebalan 1 meter setelah itu kita fermentasi selama 7 hari,” kata Dedi. Setelah itu dilakukan pencacahan. Kemudian dicetak menjadi potongam-potongan kecil. Potongam kecil inilah yang kemudian disebut biomassa. “Yang mempunyai kadar energi untuk di gunakan sebagai substitusi batubara,” pungkas Dedi. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post