SATELITNEWS.ID, BANDARA—Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang kembali melayani keberangkatan jamaah umrah ke Arab Saudi setelah terhenti akibat pandemi Covid-19 sejak Februari 2020 lalu. Dibukanya kembali penerbangan setelah Pemerintah Arab Saudi membuka kuota 20 ribu jamaah.
Penerbangan perdana jamaah umrah dilakukan melalui Terminal 3 Bandara Soetta, Minggu (1/11). Sebanyak 253 jamaah berangkat menuju Jeddah melalui Bandara terbesar di Indonesia tersebut. Keberangkatan jamaah dari Bandara Soetta itu turut dilakukan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqaf.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan semua jamaah umrah wajib menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya melampirkan hasil tes PCR yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan. Selain itu, mereka harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi. Seperti jamaah umrah harus berusia 18–50 tahun.
Awaludin menegaskan Bandara Soekarno-Hatta akan memastikan kelancaran proses keberangkatan jamaah umrah sesuai dengan protokol yang berlaku. Hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
“WNI kini sudah dapat kembali beribadah umrah, di mana penerbangan perdana dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta. Penting bagi Bandara Soekarno-Hatta untuk menjaga kepercayaan ini dengan menerapkan protokol yang ada termasuk terkait dengan aspek kesehatan,” ujar Awaludin, kemarin.
Penerbangan untuk jamaah umrah akan dilakukan tiga kali dalam sepekan. Masing-masing di hari Minggu, Selasa dan Kamis. Dengan dibukanya kembali penerbangan umrah ini, jumlah penumpang dan pergerakan pesawat akan terus tumbuh dan meningkat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Faried Aljawi mengungkapkan pembatasan usia calon jamaah membuat sebagian besar calon jamaah umrah yang telah terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) tidak bisa berangkat saat pandemi. Dia mengatakan hanya ada sekitar 44 persen calon jamaah umrah yang memenuhi kriteria tersebut atau berusia antara 18 tahun hingga 50 tahun. Sementara 56 persen sisanya di luar usia tersebut saat belum diizinkan untuk berangkat umrah.
“Berdasarkan data dari sistem Kemenag, ada sekitar 59 ribu calon jamaah yang sudah terdaftar. Akan tetapi hanya ada 44 persen yang memenuhi kriteria usia, sementara sisanya berusia di bawah 18 tahun dan di atas 50 tahun,” ujar Faried di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (1/11).
Faried menjelaskan untuk mereka yang saat ini tidak memenuhi kriteria keberangkatan umrah, diharap menunggu regulasi lanjutan dari pemerintah Arab Saudi. Hal ini tentunya tidak akan berlangsung cepat karena butuh tahapan menuju masa normal.
“Untuk yang tidak memenuhi kriteria, berarti menunggu regulasi dari pemerintah pemerintah Arab Saudi. Tentunya akan ada tahapan untuk menuju normal ya, karena ini masih masa new normal,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang Badri Hasun mengungkapkan pihaknya tidak mendapatkan informasi mengenai keberangkatan jamaah umrah.
Dia mengatakan bahwa travel yang memberangkatkan jamaah umrah tersebut telah memiliki hubungan langsung dengan kedutaan besar kerajaan Arab Saudi. Memang diakui, Badri dalam Unsang-Undang nomor 13 tahun 2018 penyelenggaraan umrah itu ditangani langsung oleh travel. Sehingga, Kemenag Kota Tangerang tidak mengetahui jumlah jamaah asal Kota Tangerang yang berangkat.
“Kota Tangerang jamaahnya tidak tahu jumlahnya karena mereka tidak langsung berhubungan dengan Kemenag,” kata Badri.
Sementara dengan keberangkatan Haji, kata Badri, kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan kebijakan. “Haji sendiri 2021 belum ada kebijakan dari Arab Saudi,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post