SATELITNEWS.ID, MAUK—Yayasan Buddha Tzu Chi Tangerang menanam 10 ribu mangrove, Sabtu (7/11). Penanaman mangrove ini menjadi upaya Relawan Tzu Chi menjaga pantai dari bahaya abrasi. Sebab pantai Utara Kabupaten Tangerang sudah mengalami abrasi yang cukup panjang. Bahkan penanaman yang kedua kalinya ini, sudah menjadi agenda rutin setiap tahun.
Gunawan Basri, Ketua Relawan Komunitas Serpong 2, Tzu Chi Tangerang memaparkan, kegiatan penanaman pohon mangrove merupakan cara mewariskan budaya menanam untuk generasi mendatang. Sebab kawasan Ketapang Urban Aquakultur yang menjadi pusat edukasi mangrove, akan mampu melindungi dari abrasi pantai.
“Program penghijauan merupakan upaya Relawan Tzu Chi, ikut mendukung langkah konservasi lingkungan di wilayah Pantai Utara Kabupaten Tangerang, khususnya di Ketapang Urban Aquakultur,” terang Gunawan, di sela-sela penanaman mangrove.
Kata Gunawan, hutan bakau atau mangrove memegang peran penting bagi keberlangsungan ekosistem. Sehingga organisasi yang dipimpinnya akan terus menggencarkan kegiatan ini.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jaenudin menilai, langkah Relawan Tzu Chi menanam mangrove sangat baik bagi rehabilitasi lingkungan pesisir di Kabupaten Tangerang. Menurutnya, relawan ini harus dijadikan contoh oleh masyarakat lain dalam memelihara lingkungan hidup, sehingga kepedulian masyarakat akan semakin meningkat.
Jaenudin mengatakan, budidaya pohon mangrove langka terus dikembangkan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Saat itu jumlahnya masih sedikit. Tetapi kini jumlahnya sudah mencapai ribuan pohon.
Menurutnya, mangrove tersebut memiliki akar kuat dan tahan terhadap serangan hama, sehingga dapat tumbuh subur di kawasan pesisir. “Bila dibandingkan dengan tanaman sejenis, ini lebih baik termasuk dapat menahan gelombang mencegah abrasi pantai,” kata dia.
Jaenudin mengatakan, penanaman mangrove itu melibatkan warga setempat, sehingga hasilnya bisa terjaga dengan baik. “Kali ini kami bekerja sama untuk menanam pohon mangrove. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kesadaran kita juga, agar bersama-sama menjaga lingkungan, menjaga ekosistem. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” kata Jaenudin.
“Ini sejalan dengan program unggulan bupati dalam Program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan), bahwa lingkungan pantai dan pesisir harus mendapatkan sentuhan pembangunan agar masyarakatnya semakin mandiri, berdaya saing, lingkungannya sehat, serta akhirnya sejahtera,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post