SATELITNEWS.ID, CIHARA—Jalan poros desa yang menghubungkan Kampung Bitung dan Kampung Bangbayang, Desa Barunai, Kecamatan Cihara, nyaris putus akibat adanya pergerakan tanah.
Sekretaris Desa Barunai, Deden Budiman menyampaikan, kondisi itu terjadi pasca longsor. Selain itu, hujan kembali mengguyur wilayah tersebut yang mengakibatkan tanah bergerak hingga menyebabkan keretakan jalan dengan lebar sekitar 20 cm.
“Iya karena hujan lagi semalam ada tanah yang bergerak, jadi jalan retak beberapa centimeter,” ujar Deden, kemarin. Tanah bergerak menimbulkan kekhawatiran warga yang tinggal di bawah jalan berjarak kurang lebih 50 meter. Jika hujan lebat, warga khawatir terjadi tanah longsor dari atas permukiman mereka.
“Kira-kira ada 60 keluarga di bawah itu. Kalau bisa sih memang segera ditangani, tapi sudah ada dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengecek ke lokasi, semoga cepat ditangani,” harapnya.
Sementara, tanah longsor yang semula menutupi badan jalan sepanjang 600 meter di Kampung Bangbayang kini sudah bisa dilalui meski hanya oleh kendaraan roda dua.
“Udah ditangani pakai alat berat, cuma memang baru bisa dilewati motor, itu pun kondisinya masih licin karena tanah yang menutupi jalan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika mengatakan, tim sudah diterjunkan untuk mengecek keretakan pada jalan poros desa tersebut.
“Iya, kami dapat info itu. Kami sudah menurunkan tim untuk survei agar mengetahui kondisinya sehingga bisa untuk dilakukan penanganannya seperti apa nanti,” katanya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post