SATELITNEWS.ID, SERANG-–Masyarakat pesisir mendambakan bantuan alat tangkap ikan (ATI), untuk membantu kelancaran aktivitas sehari – harinya. Aspirasi atau permohonan itu, kerap diungkapkannya saat para wakil rakyat menggelar reses (tampung aspirasi) konstituennya.
Demikian disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang, Sujai A Sayuti. Katanya, saat ini alat tangkap ikan yang dimiliki para nelayan sudah banyak yang rusak. Bahkan, sebagian lainnya banyak yang tak layak pakai.
Katanya, selain itu alat tangkap ikan milik nelayan juga banyak yang hilang akibat bencana tsunami akhir tahun 2018 lalu. Termasuk, sebagian usia alat itu juga sudah tua. Sehingga perahunya sudah rapuh dan rusak. Sementara, mereka tidak punya modal untuk membeli peralatan tersebut.
“Jadi (waktu reses), diantaranya di daerah pesisir banyak masyarakat yang minta bantuan alat tangkap ikan,” kata anggota dewan asal Dapil IV ini, Selasa (10/11).
Menurutnya, saat ini ikan tidak ada yang berkumpul di rumpon lagi. Sehingga harus melaut ke tengah. Kemudian untuk rumpon tersebut, harus dibuat dan ditanam, selain itu membutuhkan biaya. “Untuk makan sehari – hari saja sulit, bagaimana untuk bikin itu (rumpon),” tuturnya.
Namun ia mengaku, akan menyampaikan kebutuhan tersebut ke Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), selaku mitra kerjanya. Agar bisa membantu masyarakat pesisir. Sehingga daya tangkap ikan akan maksimal.
“Supaya bisa maksimal, harus diberi peralatan untuk kepentingan nelayan,” tandasnya.
Diakuinya, yang menjadi kendala saat ini untuk mendapat bantuan berupa hibah, harus melalui aplikasi Serang Open, tidak bisa hanya dengan proposal seperti dulu (manual). Kemudian waktu pengajuannya, harus jangka waktu setahun sebelumnya.
“Ini proses yang agak lama, aturan dari Pemkab Serang. Sehingga tidak memungkinkan serta merta dibantu cepat. Tapi mudah-mudahan, bagian proses ini bisa terealisasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post