SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Yayasan Amaryllis Kirana, Rabu (11/11) merayakan hari jadinya yang kelima di sekretariat mereka di bilangan Kecamatan Tangerang. Dalam perayaan yayasan yang bergerak mendampingi anak – anak penderita kanker itu, para penghuni dihibur para badut yang berasal dari Komunitas Badut Tangerang Raya (Batara).
Berdasarkan pantauan di lokasi, para badut yang dikomandoi DJoe Cormano, tersebut nampak lihai mengendalikan dan menghadapi para anak – anak yang sedang menjalani serangkaian terapi kesehatan.
Dengan atribut dan beberapa kotak hadiah yang sengaja dipersiapkan sebelumnya, anak – anak yang didominasi menderita penyakit Leukimia atau kanker darah tersebut diajak untuk bermain dan menari bersama.
“Siapa yang berani maju kedepan om badut kasih wafer sama kain sarung nih?”kata salah satu badut kepada sekumpulan anak anak. Bukan hanya diajak bermain dan menari, anak – anak tersebut juga diajak untuk lebih percaya diri dan lebih semangat untuk berjuang melawan penyakit yang saat ini sedang dideritanya.
“Jadi ngga usah kecil hati, karena Allah Tuhan Yang Maha Esa tidak akan memberi cobaan atau ujian di luar batas kemampuannya dan itu tandanya adik adik adalah orang orang pilihan dan orang orang yang kuat,”seru Joe seraya disambut tepuk tangan dari para anak anak penderita kanker tersebut.
Ditemui di lokasi yang sama, Jubaedah warga Kampung Pabuaran Jatake Kecamatan Jatiuwung yang hadir mendampingi putranya mengaku terbantu dengan kehadiran para badut.
Ia mengatakan, kehadiran para badut tersebut disebutnya sebagai salahsatu upaya dalam penyembuhan putranya. Pasalnya para badut yang tergabung dalam Batara menciptakan suasana ceria. “Kalau penyakit ini (kanker – red) dia tidak boleh murung, kalau murung udah selesai dah semua,”kata Jubaedah.
Djoe Cormano, Koordinator Badut Tangerang Raya kepada wartawan mengatakan selama dua tahun ke belakang, komunitasnya ikut ambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan bersama yayasan tersebut.
“Alhamdulillah kami masih diberikan kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan kemanusiaan, bukan hanya di sini, di beberapa tempat lainnya seperti panti asuhan dan beberapa pesantren juga pernah kami sambangi,”kata Djoe yang mengaku melakukan kegiatan tersebut secara gratis. (made)
Diskusi tentang ini post