SATELITNEWS.ID, KABUPATEN TANGERANG–Kabupaten Tangerang berangsur mentas dari zona merah Covid-19. Kini, kabupaten yang dipimpin Ahmed Zaki Iskandar tersebut berada di zona kuning. Masuk di zona kuning menjadi sebuah prestasi tersendiri. Apalagi, untuk Banten, baru Kabupaten Tangerang dan Pandeglang yang sudah masuk di zona tersebut. Meski demikian, Bupati Zaki akan tetap waspada dan berupaya meningkatkan status tersebut ke zona hijau. Berikut petikan wawancara Satelit News bersama Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
Tanya
Bagaimana sikap Pemkab Tangerang ketika pertama kali kasus Covid-19 ini mewabah?
Jawab
Jadi kita semua mendapatkan kabar kasus baru itu di bulan Maret 2020. Kemudian kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tangerang dimulai awal April. Sebetulnya di periode awal tersebut, yang awalnya kita waktu itu masih belum paham bagaimana menangani kasus ini, dan saya yakin waktu itu negara juga belum paham menangani, karena pandemi sedunia. Tapi Alhamdulillah setelah beberapa kali arahan, termasuk keputusan recofusing anggaran, kita melakukan penanganan dengan anggaran hampir Rp 400 miliar lebih, termasuk untuk penanganan dampak ekonominya.
Tanya
Upaya penanganan kesehatannya seperti apa?
Jawab
Dari yang tadinya kita hanya punya 100 kamar perawatan khusus untuk penyakit menular, yakni dari tiga Rumah Sakit Umum Daerah dan 23 rumah sakit swasta, kita upgrade sampai kemudian di September sekarang hampir 500 kamar. Jadi memang ini semua learning bw doing. Jadi sambil mengalami, kita juga melakukan pembelajaran dan kita melakukan persiapan.
Rumah singgah kita bangun di periode April itu untuk membantu menangani pasien tanpa gejala, dan saat itu juga mulai banyak di gelombang pertama. Dan rumah singgah pertama di Griya Anabatic ini membantu rumah sakit-rumah sakit untuk mempersiapkan ruang isolasi yang lebih banyak. Jadi baik RSU kita, RSU Kabupaten Tangerang, RSU Balaraja, RSU Pakuhaji, juga rumah sakit yang lain.
Alhamdulillah, karena kita sudah belajar banyak di periode pertama, Maret, April, Mei sampai Juli, walaupun ada gelombang kedua dan sempat zona merah lagi waktu itu, tapi kita punya keyakinan dan punya fasilitas bisa menangani gelombang kedua tersebut.
Tanya
Sejauh mana efektifitas rumah singgah dalam membantu menangani Covid-19?
Jawab
Jadi dari segala sarana dan prasarana kita sudah siap. Semua lengkap. Sekarang hampir 400 kamar, ditambah lagi kita sekarang sewa kamar Hotel Yasmin untuk rumah rumah singgah yang memiliki kamar sekitar 180, dari 240 yang kita sewa. Sisanya untuk tenaga medis dan sebagainya. Hotel kita ini kita sewa sampai Januari nanti.
Alhamdulillah, selama menjadi rumah singgah yang kita buka dari September, sekarang merawat hampir 1.000 pasien. Dan tingkat kesembuhannya di atas 95 persen.
Jadi, sangat terbantu sekali dengan Hotel Yasmin ini, karena rumah sakit, ruang ICU, walaupun kondisinya penuh tapi konsentrasi mereka untuk merawat pasien Covid-19 bisa dibantu dengan rumah singgah.
Tanya
Sudah berapa banyak rapid test dan swab test yang dilakukan Pemkab Tangerang?
Jawab
Sekarang rapid test sudah 50 ribu lebih, tes swab PCR sudah hampir mencapai 40 ribu. Jadi sudah sesuai degan standar WHO. Sampai ke bulan Januari, Februari nanti kita ada target lagi 40 ribu tes swab. Jadi ini untuk menjaga. Memang konsekuensinya ada anggaran di sana pasti. Kemudian juga ada tenaga, dan yang paling pasti itu semakin banyak tes akan semakin banyak ketemu kasus positif. Itu bagus, karena sekarang itu sebagian besar OTG, jadi kita bisa mengisolir mereka, merawat sampai menyembuhkan mereka, sampai negatif.
Tanya
Klaster mana yang paling banyak terpapar Covid-19 di Kabupaten Tangerang?
Jawab
Kita dapat informasi kenapa tinggi kemarin, itu dari klaster pabrik, kemudian klaster pondok pesantren, dan klaster perkantoran. Termasuk kantor pemkab dan kantor kecamatan. Juga klaster fasilitas kesehatan, seperti puskesmas.
Termasuk kantor pemda ini. Ini sudah dua kali diisolir. Jadi ini kantor pelayanan semua sudah terpapar. Disdukcapil, Perizinan, Dinkes sudah lebih dulu, kemudian Dindik, Satpol PP. Jadi semua perkantoran di sini semuanya sudah terpapar.
Tapi kita sudah tangani, karena SOP-nya sudah ada. Jadi begitu ketemu semua langsung WFH, di-swab semua, hasilnya seperti apa, kita tracking semua, sampai keluarganya.
Tanya
Sekarang Kabupaten Tangerang masuk zona kuning, bagaimana tanggapan Bapak?
Jawab
Sekarang Alhamdulillah sudah menjadi zona kuning. Di Banten itu yang kuning Kabupaten Tangerang dan Pandeglang. Tapi ke depan kita tetap waspada. Karena walaupun kita masuk kuning, tapi untuk di Banten kita masih tinggi. Dan saat ini, masyarakat yang terkonfirmasi positif di Tangerang Raya maupun Banten, itu yang paling tinggi di Kabupaten Tangerang. Kita sudah mencapai 3.200 lebih positifnya. Tapi kita juga punya tingkat kesembuhan tinggi, karena fasilitas kita segala macam ada.
Tanya
Apa rencana Pemkab Tangerang jika nanti vaksin sudah benar-benar ada?
Jawab
Kita sedang melakukan pendataan. Jika nanti sudah ada vaksin, kita sudah siapkan bagian mana dulu yang kita siapkan. Karena ada beberapa kecamatan yang memang tinggi terus.
Tanya
Soal penanggulangan dampak ekonomi, apa yang dilakukan Pemkab Tangerang?
Jawab
Kita bantu lewat bantuan langsung tunai (BLT) yang kita salurkan sebesar Rp 600 ribu untuk 83 ribu warga. Sebanyak 73 ribu sudah kita salurkan, tinggal sedikit lagi. Ini tahap pertama. Lalu BLT provinsi sudah berjalan, baru tahap pertama. Kalau BLT pusat sudah masuk tahap ketujuh. Ada juga Alokasi Dana Desa (ADD) dengan total jumlah KK yang menerima hampir 380 ribu orang.
Di lain sisi, kita juga mempersiapkan bantuan untuk UMKM. Itu bantuannya antara Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. Yang terbesar 8 juta. Dan juga daftarnya tidak perlu antre, karena sudah pakai online. Alokasi anggarannya sekitar Rp 20 miliar.
Tanya
Berapa banyak karyawan di Kabupaten Tangerang yang terdampak Covid-19?
Jawab
PHK di Kabupaten Tanbgerang sudah mencapai 30 ribu. Sebanyak 28 perusahan atau pabrik tutup, Kemudian ada 8.800 karyawan yang dirumahkan. Juga dalam waktu dekat ada pabrik yang akan tutup. Jadi total hampir 50 ribu terdampak langsung.
Tanya
Bagaimana kondisi ekonomi di Kabupaten Tangerang saat ini?
Jawab
Alhamdulillah, tri wulan ketiga, perekonomian sudah bergeliat lagi. Yang paling drop di bulan April Mei dan Juni. Lalu dihantam gelombang kedua di bulan Juli, Agustus dan September. Tapi mudah-mudahan di tri wulan keempat ini bisa naik lagi. Tapi daya beli memang lagi lesu.
Tanya
Upaya lain yang dilakukan Pemkab untuk meminimalisir paparan Covid-19?
Jawab
Untuk menjamin pelayanan agar tidak terganggu sekarang kita mencoba mengkonversikan pelayanan online. Semua dinas sudah melakukan itu. Tapi memang karena online, pasti ada saja kendalanya. Jadi sekarang pemohon sama pelayan tidak perlu ketemu secara langsung.
Tanya
Soal dampak di dunia pendidikan, apa yang sudah dilakukan Pemkab Tangerang?
Jawab
Untuk belajar tatap muka belum kita lakukan, sebagaimana keputusan PSBB. Belajar online juga banyak keterbatasan, karena tidak semua memiliki gadget, apalagi untuk beli kuota dan lainnya. Bagaimana cara mengatasinya, kita pakai giliran. Jadi Senin, Rabu, Jumat, orang tua atau wali murid datang ke sekolah untuk mengambil tugas darui guru untuk anaknya. Ada juga guru yang ke rumah, atau istilahnya belajar Luring. Ada juga yang memang belajar online.
Tanya
Apa pandangan Bapak mengenai pandemi Covid-19 ini, dan apa hikmah yang bisa diambil?
Jawab
Pandemi ini memberikan kita banyak pelajaran dan pengalaman yang kemudian kita bisa membuat mitigasi, langkah-langkah penanganan sampai penyembuhan. (dm)
Diskusi tentang ini post