SATELITNEWS.ID, CIPUTAT–Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah II Ciputat, mencatat saat ini sebagian wilayah Tangerang Selatan sudah memasuki musim hujan. Hal itu ditandai cuaca panas menyengat yang terjadi sebelum hujan turun.
“Itu dikarenakan sudah memasuki awal musim hujan, jadi pada pagi atau siang hari terasa panas menyengat, dan kemungkinan sore nya hujan. Seperti itu,” kata Kasub Bid Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah II, Darman, saat dikonfirmasi, Selasa, (17/11/2020).
Darman menjelaskan dari hasil analisa cuaca dan iklim yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, saat ini kondisi cuaca pada wilayah Tangerang Selatan dalam satu atau dua hari kedepan diprediksi hujan ringan hingga sedang.
“Kondisi ini terjadi karena di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel sudah memasuki musim hujan. Namun juga dapat dimungkinkan terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat dan petir serta angin kencang di wilayah Tangerang Raya,” jelasnya.
Fenomena hujan lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir disebabkan adanya gangguan lapisan atmosfer berupa Tropical Cyclone Alicia dan Eddy Sirkulasi. Untuk itu dia mengimbau masyarakat Tangerang Selatan dan sekitarnya untuk tetap mewaspadai perkembangan cuaca ekstrem yang bisa terjadi setiap saat.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrim ini dan tetap selalu update informasi cuaca dari BMKG,” ujar Darman.
Menyikapi masuknya musim penghujan, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangsel, Urip Supriyatna mengatakan, pihaknya bersama petugas dari instansi terkait gencar lakukan penyisiran di Daerah Aliran Sungai (DAS) kali angke untuk membersihkan sampah. Langkah tersebut guna mengantisipasi banjir yang melanda saat musim penghujan tiba.
“Kita giat penyusunan Sungai Kali Angke yang ada di Kota Tangerang Selatan. Jadi kita dengan Polairud (Polisi Air dan Udara), relawan, TNI, Polri, OPD terkait. Satpol PP juga masuk, Damkar (Pemadam Kebakaran) juga ada,” kata Urip saat dikonfirmasi, Tangsel, Selasa (17/11/2020).
Urip menuturkan, penyusunan sampah itu diawali pada titik koordinasi DAS Kali Angke yang ada di kawasan Pamulang, Kota Tangsel. Kemudian pihaknya menyusuri aliran sungai tersebut hingga kurang lebih sepanjang 6 kilometer. “Mulai dari Villa Pamulang, masuk ke makam Kedung Rau dekat Perumahan Villa Cendana (Ciputat Timur). Jaraknya cukup lumayan, perkiraanya lebih dari lima sampai enam kilo meter. Dalam rangka mengatasi banjir,” jelasnya.
Adapun pihaknya mengaku terdapat ribuan sampah yang didapati pihaknya dari aliran badan Sungai Kali Angke itu. “Banyak jumlah dan jenis sampah yang diangkut,” pungkasnya. (jarkasih).
Diskusi tentang ini post