SATELITNEWS.ID, TANGSEL–Pemkot Tangsel terus berjuang dalam penanganan dan pemulihan pandemi Covid-19. Perjuangan kian menantang karena sebentar lagi kota termuda di Banten ini menggelar pesta demokrasi lima tahunan bernama pilkada. Asalkan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany yakin pilkada tetap berjalan lancar dan aman meski di tengah pandemi. Berikut petikan wawancara Satelit News bersama Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany seputar pilkada aman, rakyat sehat dan ekonomi kuat.
Tanya
Bagaimana sikap Pemkot Tangsel ketika pandemi Covid-19 ini mulai mewabah?
Jawab
Yang pasti bahwa sudah hampir 8 bulan kita mengalami bencana Covid-19. Jadi memang dari awal Maret sampai sekarang November kita sudah melakukan banyak hal. Dan kita berterima kasih dan tentunya kepada pemerintah pusat, kementerian kesehatan dan lainnya, karena kita banyak belajar.
Tanya
Apa saja langkah Ibu dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Tangsel?
Jawab
Penanganan yang pertama itu di hulu dulu. Yakni dalam rangka pencegahan kepada masyarakat. Bagaimana pola masyarakat sekarang ini kan harus hidup lebih baik lagi. Bukan hanya new normal tapi harus hidup lebih baik lagi. Yaitu dengan cara apa? Sepanjang virusnya masih ada, maka disiplin protokol kesehatan itu wajib. Memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, pola hidup sehat, asupan gizi seimbang, dan imunitas yang baik. Karena beberapa kali pengalaman saya, petugas medis dan lainnya, sepanjang kita mengikuti protokol kesehatan, insya Allah akan terhindar. Kalaupun virusnya masuk ke kita, tapi daya tahan tubuh kita bagus, antibody kuat, insya Allah sembuh dengan sendirinya.
Apalagi sekarang trennya Orang Tanpa Gejala (OTG). Itu yang kita khawatirkan. Jadi oleh karena itu, disiplin dan harus lebih disiplin lagi. Untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan, seperti paru, jantung, asma, hipertensi, gula darah, itu berarti kalau kita-kita yang normal mesti disiplin, maka yang punya penyakit bawaan harus lebih disiplin lagi.
Kalau di hulu sudah benar-benar kita jagain, masyarakat disiplin dan lainnya, misalnya tempat arena umum kita perbaiki sesuai dengan protokol kesehatan, harusnya Covid-19 ini lama-lama bisa hilang.
Tanya
Langkah selanjutnya?
Jawab
Kalau hulu sudah maksimal, masyarakat sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan, di hilir tugas kami, pemerintah, tenaga medis, sarana dan prasarana dan lainnya untuk menyembuhkan orang yang sakit yang datang ke rumah sakit umum Tangsel atau rumah sakit swasta.
Tanya
Imbauan apa yang Ibu sampaikan agar masyarakat semakin sadar akan pandemi Covid-19 ini?
Jawab
Kita berharap bagaimana ketika ada masyarakat yang positif atau gejala agar segera lapor. Karena pengalaman angka kematian yang 4,6 persen itu adalah karena penyakit bawaan dan terlambat datang ke rumah sakit, sehingga mereka yang sudah sangat parah harus dilakukan operasi, dan itu kan gak mungkin. Himbauan kami agar gak usah nunggu lama lagi kalau memang ada gejala. Segera laporkan ke puskesmas.
Tanya
Sejauh mana efektifitas Rumah Lawan Covid Tangsel dalam membantu penanganan Covid-19?
Jawab
Alhamdulillah, kemarin ada acara. Ada alumni Rumah Lawan Covid yang membentuk ikatan. Itu juga bagus, karena mereka sudah menyatakan dan mendeklarasi diri akan menjadi relawan untuk mensosialisakan kepada masyarakat apa sih Covid-19? Kenapa kita harus menghindar dari Covid-19? Karena mereka kan yang mengalami langsung.
Tanya
Apa pandangan Ibu mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan?
Jawab
Prinsipnya sebetulnya bagi saya, disiplin protokol kesehatan itu adalah sebuah kebutuhan dan kebiasan, bukan lagi sebagai keharusan. Kalau ada Satpol PP, ada polisi, baru pada pakai, karena takut dihukum kan?
Tanya
Apa saja upaya yang dilakukan Pemkot Tangsel dalam pemulihan ekonomi?
Jawab
Jaring pengaman sosial sudah kita jalankan, baik anggaran dari Kemensos, provinsi dan kota. Bantuan Baznas serta partisipasi masyarakat juga luar biasa.
Kita juga terus dorong para pelaku UMKM untuk terus bekerja walaupun dalam kondisi seperti ini untuk menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dengan kehidupan adaptasi hidup baru ini. Kalau menurut data, offline-nya turun, tapi online-nya naik.
Begitupan juga kita lakukan pelatihan keterampilan, customer service, cleaning service, atau pelatihan pengrajin dan lainnya, sehingga di masa pandemi ini semua masyarakat diberikan skill dan kemampuan sehingga mereka siap bekerja. Untuk UMKM, kita lakukan pelatihan-pelatihan, dan permodalan juga ada.
Tanya
Kota Tangsel adalah salah satu kota yang menggelar pilkada serentak tahun ini. Seperti apa upaya Ibu agar pilkada ini berjalan aman serta masyarakatnya tetap sehat?
Jawab
Pokoknya, ada gak ada pilkada, ikuti protokol kesehatan. Itu saja. Kalaupun tidak ada pilkada, tapi gak protokol kesehatan, Covid-19 gak hilang. Tapi ada pilkada ikutin protokol kesehatan, Covid-19 bisa hilang. Jadi kuncinya ikuti protokol kesehatan. Berkumpul sudah ada aturannya, hal-hal yang lain sudah ada aturannya. Ikuti aturan yang sudah berlaku.
Tanya
Pandangan dan hikmah apa yang bisa diambil mengenai pandemi Covid-19?
Jawab
Banyak hikmahnya. Jadi, saya lihat persis di pelantikan Pak Presiden yang menyampaikan bahwa akan mengurangi tenaga struktural dan akan memperbanyak tenaga fungsional. Ramai tuh, nih ASN pada protes, mereka gak mau jadi tenaga fungsional, maunya struktural. Tiba-tiba Covid-19 ada. Ternyata WFH, kerja dari rumah. Kalau zona merah minimal 25 persen bekerja di kantor, kalau zona orange 50 persen yang bekerja di kantor. Buktinya berarti bisa. Bisa kan jalan meski cuma 25 persen? ASN juga jalan, misalnya cuma 50 persen, ASN juga jalan. Jadi maksudnya, dalam rangka melakukan reformasi birokrasi itu pun juga ada.
Saya mengkampanyekan konsep Smart City. Apalagi di aparatur kita, wah susahnya kita bikin aplikasi seperti apa. Sekarang malah sibuk kalau rapat pakai zoom meeting atau aplikasi apa yang dimanfaatkan. Jadi banyak hal saya lihat.
Kemudian kegotong royongan, saya lihat ada. Bagaimana sebuah masyarakat, padahal mereka juga di masa pandemi tapi mereka membagikan sesuatu kepada masyarakat. Urban farming sekarang kita lihat, di masyarakat makin marak. Mungkin karena kerja dari rumah, aktifitas kegiatan yang passionnya dimana, itu mereka jalankan. (dm)
Diskusi tentang ini post