SATELITNEWS.ID, SERANG–Program pemberian insentif kepada guru ngaji oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, disorot oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Banten. Mereka menilai, program tersebut tidak memberikan dampak terhadap kenaikan angka indikator pendidikan di Kabupaten Serang.
Divisi Kebijakan Publik Pattiro Banten Amin Rohani mengatakan, program pemberian insentif bagi guru ngaji ini cukup bagus. Hanya saja guru ngaji tidak menaikan angka melek huruf, karena tidak ada indikator yang pasti.
“Program ini bagus, tapi salah penempatan. Jangan kemudian itu (program pemberian insentif,red), masuk kepada urusan pendidikan. Mungkin lebih tepatnya di bagian kesejateraan sosial,” kata Amin, saat konferensi pers di salah satu rumah makan di Kota Serang, Kamis (19/11).
Menurutnya, selama ini program pemberian insentif bagi para guru ngaji tersebut justru salah satu program di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang. Selain itu, Pattiro juga menyoroti terkait pemberian beasiswa bagi siswa SD dan SMP yang setiap tahunnya dianggarkan Rp1,48 Miliar.
Karena dianggap tidak menurunkan angka putus sekolah, padahal tujuan dari pemberian beasiswa untuk menurunkan angka putus sekolah. “Memang untuk pendidikan SD dan SMP sudah dicover oleh dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Tapi untuk pemenuhan transportasi ada beasiswa dari Pemkab Serang, tapi tidak menyelesaikan masalah. Buat kami harus ada evaluasi dari program beasiswa ini, karena angka putus sekolah tidak signifikan turunnya,” ujarnya.
Pihaknya menduga, pemberian beasiswa untuk siswa SD dan SMP tidak tepat sasaran. Sehingga, penurunan angka putus sekolah tidak sesuai target. Oleh karena itu, evaluasi perlu dilakukan apakah beasiswa sebagai stimulan saja atau seperti apa.
“Yang jelas, kami sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Dinas Pendidikan, terutama untuk percepatan pembangunan prasarana pendidikannya,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post