SATELITNEWS.ID KABUPATEN TANGERANG—Forum Honorer K2 Indonesia, Kabupaten Tangerang menanggapi program subsidi gaji tenaga honorer. FHK2I meminta agar subsidi tersebut bisa dilakukan secara kontinyu, bukan hanya tiga bulan.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia, Kabupaten Tangerang, Nuryanah mengatakan, kenapa saat ini tiba-tiba banyak sekali muncul uang kaget atau bantuan dadakan. Padahal, negara sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Menurut Nuryanah, jika negara memang saat ini sedang banyak uang, seharusnya kesejahteraan tenaga honorer dinaikan secara kontinyu. Tidak hanya sementara. Pasalnya, subsidi ini hanya diberikan selama tiga bulan saja. Kata dia, dari setiap bulannya, tenaga honorer hanya dibantu sebesar Rp600 ribu.
“Menurut saya, kenapa saat ini tiba-tiba banyak uang kaget ya. Katanya Corona, tidak ada uang, anggaran jadi acak-acakan. Kalau memang benar negara lagi banyak uang, kenapa tidak dinaikan saja kesejahteraan guru honorer,” kata Nuryanah kepada Satelit News, Rabu (18/11).
Lanjut Nuryanah, padahal terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) saja tidak ada kejelasan, tidak ada transparansi, dan tidak ada pula pengumuman terkait P3K. Katanya, Pemerintah Pusat selalu melemparkan bola panas kepada Pemerintah Daerah, ketika ditanya terkait P3K.
Menurut Nuryanah, jika Pemerintah Pusat memang memiliki anggaran, seharusnya seriusi terkait P3K saja. Dia mengaku, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sudah mengiyakan, terkait SK P3K. Namun masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat.
“P3K ini sellau menjadi bola panas, yang saling lempar. Ketika Pemerintah Daerah sudah oke, Pemerintah Pusat tidak jelas. Kalau Kabupaten Tangerang sih sudah oke. Anggarannya saja sudah ada dan belum diotak-atik sampai sekarang,” jelasnya.
Nuryanah mengatakan, bahwa subsidi akan menjadi perbincangan hangat di kalangan honorer se-Indonesia. Pasalnya, bantuan sosial seperti itu sangat rawan tidak tepat sasaran. Maka akan menjadi keributan panjang. Ditambah bantuannya hanya sementara.
“Ini akan menjadi keributan kedepannya. Soalnya hanya tiga bulan, belum lagi nanti ada tenaga honorer yang tidak dapat akan menjadi kecemburuan sosial,” jelasnya.
Sebelumnya diberitahukan, oleh Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim, bahwa tenaga honorer dan penjaga perpustakaan akan diberikan subsidi. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post