SATELITNEWS.ID, SERANG—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang menggelar simulasi pemungutan suara Calon Bupati dan Wakil Bupati Serang periode 2021-2026 di tempat pemungutan suara (TPS) 11 yang bertempat di Halaman kantor Kecamatan Jawilan pada Sabtu, 21 November 2020. KPU juga melakukan simulasi penghitungan suara menggunakan aplikasi SIREKAP.
Berbeda dengan simulasi pemilihan kepala daerah (pilkada) sebelum-sebelumnya, pada masa pandemi Covid-19 KPU dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Baik pemilih, tamu undangan terlebih bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Hadir pada simulasi tersebut Pjs Bupati Serang, Ade Ariyanto, Asisten Daerah (Asda) Asda 1 Setda Kabupaten Serang, Nanang Supritana, Kepala Dinas Satpol PP Ajat Sudrajat, Kepala Diskominfosatik Anas Dwi Satya Prasadya, perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, jajaran TNI dan Polri, Komisoner KPU RI, Evi Novida Ginting dan para ketua KPU kabupaten/kota se Provinsi Banten dan anggota PPK dari 29 kecamatan se-Kabupaten Serang.
Ketua KPU Kabupaten Serang, Abidin Nasyar Surya mengatakan, simulasi pemungutan dan perhitungan suara ini dilaksanakan seperti layaknya melaksanakan pemilihan. Seperti diketahui bahwa pemilihan sekarang ini sedang dalam pandemi covid-19, sehingga protokol kesehatan, kemudian alat alat kesehatan pun disiapkan.
“Jadi hari ini adalah miniatur seperti hari H, yang akan kita lakukan seperti ini lah nanti kejadian di TPS, nanti seperti ini lah rekapitulasinya,”” katanya kepada wartawan.
Abidin menyebutkan, pemilihan pada situasi pandemi ini ada 12 hal perbedaan yang perlu diperhatikan. Pertama pemilih wajib menggunakan masker, kedua mereka harus membawa alat tulis sendiri, saat pemilihan mereka harus di cek suhu tubuh, mereka wajib mencuci tangan, mereka pun akan diberikan sarung tangan untuk mencoblos, setelah mencoblos mereka akan diberikan tetes tinta ditangan, setelah di tetes mereka juga wajib mencuci tangan kembali.
“Banyak hal, kemudian petugasnya kalau dulu tidak menggunakan masker, sekarang wajib menggunakan masker, menggunakan face shield, menggunakan sarung tangan, kemudian kita juga sediakan TPS khusus bagi suhu tubuhnya yang diatas rata rata, TPS khusus itu menyempil dipinggir dan aksesnya cuma satu, dia tidak boleh bergabung dengan yang lain didalam tenda,” terangnya.
Abidin menegaskan, bahwa simulasi ini dilaksanakan secara real di TPS 11 yang beralamat di Kampung Curug Kuda, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan. Dimana jumlah pemilihnya ada sebanyak 312 pemilih.
“Jadi ini TPS real, semua pemilih kita undang, antusias masyarakat luar biasa, mudah-mudahan nanti pada saat pelaksanaan bisa seperti ini. Jika di rata-rata pemilih hanya membutuhkan 4 menit untuk memilih,” katanya.
Sementara itu Pjs Bupati Serang, Ade Ariyanto mengapresiasi pelaksanaan simulasi tersebut. Menurutnya antusiasme masyarakat beserta jajaran yang terlibat cukup tinggi dan memahami dalam protokol kesehatan, disamping itu petugasnya dari kecamatan, puskesmas dan semua jajaran benar-benar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Ini sesuai yang kita harapkan, mudah – mudahan di hari H bisa seperti ini bahkan lebih disiplin lagi. Pilkada memang penting tapi lebih penting protokol kesehatan, jangan sampai timblk cluster Pilkada,” tuturnya.
Ade mengungkapkan, hasil dari simulasi ini nanti akan dievaluasi apa saja yang menjadi kekurangan. “Tapi secara garis besar dari pagi sampai sekarang kita lihat baik, namanya pesta demokrasi jangan dibuat mencekam, jadi ini lah pesta demokrasi,” imbuhnya. (adv)
Diskusi tentang ini post