SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) bakal memperoleh tambahan pupuk bersubsidi. Hal tersebut, guna memaksimalkan kebutuhan para petani
Beberapa hari terakhir, sejumlah petani mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, hal tersebut diduga akibat pasokan yang kurang banyak. “Iya bukan hanya di kita. Hasil rapat dengan Kementerian Pertanian (Kementan) bahwa akan ada penambahan alokasi pupuk untuk November-Desember 2020,” kata Kepala Distanbun Lebak, Rahmat Yuniar, kemarin.
Seiring dengan dibukanya alokasi penambahan pupuk, maka yang terpenting adalah penginputan rencana definitif kebutuhan kelompok tani pupuk bersubsidi (RDKK).
“Yang terpenting adalah RDKKnya diinput. Mudah-mudahan, jika tidak ada kendala bisa segera terealisasi untuk membantu para petani,” ujar Rahmat.
Terkait kartu tani yang menjadi persoalan bagi petani dalam mendapat pupuk bersubsidi, Rahmat menuturkan, pihaknya kini sedang mendata berapa petani yang belum memiliki kartu tani “Dan Insya Allah kami berkoordinasi dengan Pemprov Banten dan BRI agar segera menerbitkan lagi kartu tani,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, seorang petani di Kecamatan Gunungkencana, Arta mengaku adanya penambahan pupuk subsidi membawa angin segar. Namun, kata Arta, sejauh ini persoalan sulitnya petani mendapatkan pupuk bukan karena pasokan yang kurang tapi karena berbelitnya administrasi seperti halnya kartu tani. “Sekarang kan harus ada kartu tani, sedangkan saya tidak punya,” katanya.
Saat ini wilayah Kecamatan Gunungkencana, kata Arta kerap diguyur hujan. Momen ini, menurutnya bagus sebab mayoritas sawah yang ada di Gunungkencana merupakan sawah tadah hujan. “Sekarang saya dan petani lainnya sedang membajak sawah, diharapkan untuk mendapatkan pupuknya tidak dipersulit,” tandasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post