SATELITNEWS.ID, SERANG–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang memastikan, akan memfasilitasi Daftar Pemilih Pindahan (DPPH) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Karena banyaknya pendatang, terutama wilayah Cikande dan Kramatwatu.
Ketua KPU Kabupaten Serang, Abidin Nasyar mengatakan, daftar pemilih itu sangat penting. Oleh karena untuk mendapatkan daftar pemilih yang berkualitas, pihaknya mengundang Rumah Sakit, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengetahui berapa orang warga yang dirawat dan berapa orang warga yang sedang bekerja diluar Serang.
“Mereka nanti akan masuk dalam Daftar Pemilih Pindahan (DPPH) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb),” kata Abidin, saat ditemui usai rapat kerja dan rapat koordinasi DPPH dan DPTb Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang tahun 2020, Senin (23/11).
Syarat DPPH dan DPTb agar tetap dapat mencoblos tambahnya, untuk DPPH tiga hari sebelum pelaksanaan pemilihan atau seminggu sebelumnya harus mengajukan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk meminta A5 atau DPPH. Kemudian untuk DPTb, dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunjukan KTP diatas jam 12.00 WIB.
“DPTb dan DPPH itu biasanya selalu ada, satu atau dua per TPS. Apalagi Kabupaten Serang ini kan urbannya banyak, seperti Cikande, Kramatwatu yang banyak. Mungkin saja dia pindah ke Serang ngurus KTP, dia punya hak untuk memilih,” tuturnya.
Ia juga mengaku, bagi warga yang sedang sakit, akan terus berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit. Hal ini dilakukan, untuk mengetahui ada berapa banyak warga Kabupaten Serang yang masih dirawat.
“Nanti H-3 atau H-berapa (masyarakay yang dirawat), kita koordinasi dengan mereka (Rumah Sakit). Kalau dari sekarang, mungkin orang sudah sembuh. Kita ingin punya data, nanti kita tidak ada TPS disana, tapi nanti TPS terdekat disitu yang akan datang ke rumah sakit, melayani orang yang sakit, termasuk fasilitasi A5,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Pilkada Kabupaten Serang 2020 tinggal menghitung hari. Kini, tahapan di KPU sudah memasuki masa kampanye dan debat Pasangan Calon (Paslon). KPU dan beberapa lembaga tekhnis lainnya, terus menyosialisasikan kepada masyarakat, dalam rangka mendulang partisipasi pemilih yang tinggi.
Bahkan, simulasi pencoblosan di tengah pandemi Covid-19-pun sudah dilakukan, dengan memerhatikan beberapa hal diantaranya, tetap menjaga jarak, pemilih harus bermasker, pemilih juga harus diperiksa terlebih dahulu suhu tubuhnya sebelum masuk TPS, serta tahapan lainnya.
Diberitakan sebelumnya, Pjs Bupati Serang Ade Ariyanto mengatakan, berdasarkan hasil pengamatannya antusiasme masyarakat beserta jajaran yang terlibat cukup tinggi dan memahami dalam protokol kesehatan. Disamping petugasnya dari Kecamatan, Puskesmas dan semua jajaran benar-benar mengedukasi masyarakat, tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Ini sesuai yang kita harapkan. Mudah – mudahan di hari H bisa seperti ini, bahkan lebih disiplin lagi. Pilkada memang penting, tapi lebih penting protokol kesehatan, jangan sampai timbul cluster baru di Pilkada,” tuturnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post