SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany akan melakukan uji coba atau simulasi mengenai pembukaan sekolah pada Januari 2021. Pemerintah Kota Tangerang Selatan hingga kini masih terus merancang skema yang jelas bila memang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) akan diselenggarakan secara tatap muka.
“Januari kita akan uji coba. Kalau memang dirasa perlu dan angka kematian kita menurun, mungkin akan dilakukan simulasi. Pasti kita tetap akan meminta pendapat dari Satgas Covid-19, komite sekolah dan orang tua bila memang KBM dilaksanakan Januari 2021,” kata Airin, Selasa (01/12).
Saat ini, kata Airin, Tangsel masih masuk dalam zona orange penyebaran covid-19 dengan angka positive rate sekarang di angka 2,7 persen sampai 3 persen. Untuk angka kesembuhan 89 persen. Namun angka kematian masih antara sekitar 3 persen hingga 4 persen, di atas rata-rata nasional.
“Itu yang membuat kita masih belum bisa memutuskan pasti sekolah dibuka kembali,” ungkapnya.
Meski belum memastikan akan kembali membuka sekolah dengan menggunakan metode tatap muka, namun dia tetap meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangsel untuk terus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan kelangsungan proses KBM tatap muka dilingkungan sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri memproyeksikan pembelajaran tatap muka di Tangsel bakal dimulai bertahap. Kelas tatap muka dimulai Januari 2021. Kepala Dindikbud Tangsel Taryono menyebut, hal tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, bahwa pembelajaran tatap muka baru bisa dilaksanakan ketika suatu wilayah dalam status zona kuning atau hijau. Dengan berpatokan pada SKB itu dan memerhatikan status wilayah Tangsel, maka pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Dengan prinsip bahwa kesehatan dan keselamatan tenaga pendidik dan peserta didik diprioritaskan. Kita terus bersiap untuk itu,” terangnya belum lama ini.
Taryono mengaku, persiapan pembelajaran tatap muka seperti menyiapkan seluruh protokol Covid-19 di sekolah dengan baik. Selain itu, para tenaga pendidik juga dilakukan rapid tes secara berkala. “Persiapannya dengan kita merapid tenaga pendidik. Kemudian memastikan protokol Covid-19 di sekolah telah siap,” ujarnya.
Meski nantinya sudah dalam status zona yang diizinkan menerapkan pembelajaran tatap muka, sekolah juga harus mengatur keterisian siswa di dalam kelas. “Tunggu status Covid-19 dulu dan harus ada izin dari orangtua siswa,” kata dia.
Dia kembali mengutarakan harapannya agar proses kelas tatap muka bisa dimulai sejak Januari 2021. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post