SATELITNEWS.ID, SERANG—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang menggelar debat putaran ke tiga di salah satu stasiun televisi swasta pada Rabu (1/12) malam. Dalam debat yang bertema strategi meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dan memperkuat pelayanan publik tersebut kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah – Pandji Tirtayasa dan Nasrul Ulum – Eki Baihaki beradu inovasi terkait pelayanan publik berbasis elektronik atau e- government.
Calon Bupati Serang Nomor Urut 1, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, E- government merupakan suatu keharusan dalam pemerintahan sekarang ini, karena masyarakat menuntut serba cepat dan praktis. Oleh karena itu pada periode sebelumnya pihaknya sudah menerapkan E-Government.
“Kita selaku pemerintahan harus melayani masyarakat bersaing dengan para swasta, yang melayani semua serba cepat, semua serba tepat,” kata Tatu saat menjawab pertanyaan moderator.
Adapun yang sudah dilakukan, kata Tatu antara lain pengadaan barang dan jasa berbasis aplikasi, kemudian perencanaan, badgeting dan evaluasi melalui aplikasi SIMRAL, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) secara online pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Selain itu pelayanan informasi kesehatan pada Dinas Kesehatan dan aplikasi anjungan pelayanan mandiri dan reservasi online di rumah sakit Pemda,” katanya.
Calon Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa menambahkan, bahwa selama kepemimpinannya sudah ada 54 inovasi yang berbasis online yang ada di tiap tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Itu merupakan bagian transparansi pelayanan secara online.
“Kita juga mendapat penghargaan e – Negara dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kami juga menyediakan aplikasi SIALIP, semua kegiatan bisa diakses disitu dan bisa diakses di playstore,” katanya.
Calon Bupati Serang Nomor Urut 2, Nasrul Ulum mengatakan, bahwa untuk meningkatkan pelayanan publik tentunya harus dimulai dari desa. Menurutnya selama ini ada beberapa persoalan terkait pelayanan E-Government tersebut, pertama pelayanan administrasi desa belum terintegrasi dan terpadu dengan Pemkab Serang, desa belum dimanfaatkan untuk pendataan dan pembangunan dan ketiga belum terbentuk jaringan usaha di tingkat desa.
Oleh karena itu, ia mengaku akan membangun sistem informasi desa berbasis internet, atau desa digital dan hotspot gratis di 326 desa yang terintegrasi dengan Diskominfo Kab. Serang.
“Fungisnya untuk pelayanan adminitarasi, pemasaran produk unggulan desa yang terkoneksi dengan e-mall atau UMKM Serang, dan website desa yang bisa menjadi sumber informasi di bidang pertanian, kelautan,” imbuhnya. (sidik/gatot)
Diskusi tentang ini post