SATELITNEWS.ID, LEBAK–Aktivis mahasiswa menyoroti sejumlah persoalan yang sampai saat ini masih menjadi persoalan di Kabupaten Lebak. Salah satunya berkaitan dengan kebutuhan dasar serta pelayanan publik yang masih menjadi keluhan masyarakat.
Catatan itu datang di antaranya datang dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak yang menilai pada umur 192 tahun Kabupaten Lebak harusnya sudah berkembang dan maju.
“Tepat hari ini (kemarin) Kabupaten Lebak berusia ke-192 tahun. Di usianya yang hampir dua abad, banyak persoalan yang menjadi sorotan agar bisa segera dituntaskan oleh pemerintah daerah,” kata Ketua HMI-MPO Cabang Lebak, Isadul Umam, kemarin.
Selain persoalan dasar dan pelayanan, berbagai persoalan lainnya pun muncul seketika bahkan menjadi sorotan publik, diantaranya vitalnya ibu hamil ditandu serta pasca melahirkan dan harus pulang dengan melewati jalan yang rusak. Artinya, persoalan jalan sebagai ujung tombak kemajuan daerah masih menjadi pertanyaan besar.
“Data yang kami himpun dari berbagai sumber, mulai awal tahun hingga Desember 2020 ini tercatat tiga kejadian miris ibu hamil di pelosok Lebak yang terpaksa harus ditandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ada juga ibu hamil yang terpaksa harus melahirkan di tengah buruknya infrastruktur di Kecamatan Cirinten,” ujarnya.
Kejadian itu menurut Umam, karena belum terwujudnya pemerataan sektor pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan maupun fasilitas kesehatan di daerah-daerah pelosok. Begitu juga halnya, ujar dia, dengan pemerataan pembangunan pada sektor pendidikan.
“Ini harus jadi catatan penting bagi Pemkab Lebak untuk melakukan pembenahan dalam kinerja dan pengawasan di dalam lingkungan birokrasinya agar kesejahteraan masyarakat di pelosok dapat terjamin. Tidak ada lagi ibu hamil yang ditandu dan melahirkan di tengah jalan rusak atau pelajar yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak,” tegas mahasiswa La Tansa Mashiro ini. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post