SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang sedang mencatat kasus penyakit menular yang sudah tertangani, angkanya tergolong tinggi. Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut, Dinkes menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, untuk bersama-sama mengkampanyekan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Pandeglang, Achmad Sulaiman menyatakan, penyakit menular dan tidak menular masih menjadi masalah kesehatan yang bisa menyebabkan kematian terhadap penderitanya. Maka dari itulah katanya, diperlukan penanggulangan dan pencegahan secara menyeluruh oleh semua pihak agar dapat memutus mata rantai penyebarannya.
“Hingga saat ini kami terus berupaya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Pandeglang. Tentu saja hal ini dibutuhkan peran semua pihak supaya maksimal,” kata Sulaiman, saat memberikan pemahaman kepada MUI tingkat Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang, di salah satu hotel di Pandeglang, Rabu (2/12).
Sulaiman mengungkapkan, kasus yang saat ini ditangani, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) 643 kasus, penanganan gigitan hewan penular rabiea (GHPR) sebanyak 32 kasus, penderita TBC positif 1.681 kasus, dan penderita HIV Aids 34 kasus.
Selain itu, pihaknya juga menangani perlindungan ibu hamil dan anak baru lahir, serta pemberian obat cacing pada usia 1-12 tahun yang telah mencapai 95 persen.
“Kedepannya, kami bakal gencarkan lagi untuk melakukan pencegahan. Makanya perlu adanya koordinasi dan kemitraan antara Pemerintah Daerah dan lembaga keagamaan diantaranya MUI. Karena peran dari MUI sebagai lembaga independen yang mewadahi para ulama, dianggap mampu mendukung program-program kesehatan,” klaimnya.
Sulaiman menambahkan, penanganan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa (PTM Keswa) telah dilakukan. Kata dia, program PTM Keswa masuk pada standar pelayanan minimal, dengan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebanyak 2.405 kasus.
“PTM Keswa pun menjadi fokus kami, karena ini juga sangat diperlukan pencegahan dan penanganan,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Pery Hasanudin menegaskan, kampanye program pencegahan dan pengendalian penyakit harus dilakukan secara masif sesuai dengan sasaran dan indikatornya.
“Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit, ini tentu saja harus melibatkan seluruh komponen dalam rencana aksi, agar pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Pandeglang mencapai target indikator yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurutnya, kesehatan merupakan kebutuhan dasar, maka dari itu Pemerintah Daerah terus berupaya melakukan yang terbaik. “Tujuannya agar derajat kesehatan masyarakat Pandeglang bisa terwujud dengan baik,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post