SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Langkah Afriyani mencari nafkah di Mekkah untuk menggantikan peran sang ayah yang terkena penyakit stroke harus terhenti secara tragis. Tenaga kerja Indonesia asal RT 04/ RW 01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang itu ditemukan meninggal dunia di dalam koper besar di kota Mekah, Arab Saudi, pekan lalu. Gadis berusia 18 tahun yang bekerja sebagai asisten rumah tangga sejak tujuh bulan lalu itu sempat mengeluhkan sesak nafas yang diderita kepada keluarganya.
Badri, Ayah Afriyani, mengaku sudah menerima kabar anaknya meninggal dunia pada Jumat (27/11) malam sekira pukul 23.30 WIB. Menurut Badri, anaknya sempat melakukan video call, pada Kamis (26/11) sore. Saat menelpon Afriyani tidak membeberkan sakitnya. Namun ibu kosnya menceritakan bahwa Afriyani sering mengeluh sakit dada.
“Saat video call, Afriyani tidak bicara apa-apa. Ibu kos Afriyani bilang dia (Afriyani) sedang sakit dada mengeluh sesak nafas,” ungkap Badri, saat dikonfirmasi Satelit News, di kediamannya, Rabu (2/12).
Badri menjelaskan bahwa Afriyani sudah di Arab Saudi sejak 7 bulan lalu. Anaknya diberangkatkan ke luar negeri untuk dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga. Namun, dia tidak mengetahui apakah agen penyalur TKI yang memberangkatkan anaknya itu resmi atau tidak.
Afriyani merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Gadis tersebut berangkat ke Arab Saudi menjadi TKI untuk membantu perekonomian keluarganya yang terbilang pas-pasan. Pasalnya, sang ayah saat ini sudah tidak bekerja karena menderita stroke.
Badri berharap agar jenazah anaknya bisa segera pulang ke kampung halaman. “Terpenting sekarang, kami berharap jenazah anak saya dapat dipulangkan ke tanah air (Indonesia),” harapan pria yang sedang menderita stroke ini, sambil menahan tangis.
Camat Kronjo Tibi membenarkan jika Afriyani merupakan warganya. Kendati demikian, dirinya belum mengetahui informasi secara detail penyebab kematian korban. Namun, dugaan sementara, korban diketahui meninggal dunia karena mengalami sakit.
“Yang jelas, kami sudah informasikan kepada keluarganya dan benar bahwa almarhumah merupakan warga sini. Kalau untuk rencana kepulangan jenazah, kami juga masih menunggu informasinya, segitu dulu aja yah,” kata Tibi.
Kapolsek Kronjo AKP Riyadi mengaku sudah mendengar kabar tentang TKW asal Desa Bakung yang meninggal dunia di Arab Saudi. Namun pihak keluarga belum melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian. Tetapi dia menegaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan, dan akan mencari siapa penyalur TKI secara ilegal tersebut.
“Pihak keluarga memang belum melapor, tetapi kami sedang melakukan masih menghimpun keterangan-keterangan tentang kabar kematian TKW asal Desa Bakung,” ucapnya.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan informasi yang diperolehnya, semula ketika korban berada di Arab Saudi ia menderita sakit hingga meninggal dunia. Kata Benny, saat ini proses pemulangan jenazah korban sedang diurus oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi.
“Pihak Kedutaan sedang mengurus proses pemulangan pekerja migran asal Kronjo Tangerang yang meninggal,” ujarnya.
Benny menjelaskan, bahwa Aryani merupakan TKI ilegal. Pasalnya, sejak tahun 2015, Pemerintah Republik Indonesia sudah melarang untuk mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara bagian Timur Tengah. Maka, dapat dipastikan jika korban berangkat pada akhir 2019, Aryani berangkat melalui jalur non prosedural alias ilegal.
Menurut Beny, TKI nya mungkin tidak salah karena biasanya mereka hanya korban. Pihak sponsor dan perusahaan yang memberangkatkannya itulah yang harus bertanggung jawab.
Benny mengaku sangat berduka atas musibah yang menimpa pekerja imigran. Dia menegaskan, akan memberantas praktik-praktik pengiriman TKI ilegal ke luar negeri. Pasalnya, itu merugikan masyarakat dan negara.
“Tapi bukan pekerja migrannya yang salah, dia hanya korban. Sponsor dan perusahaan yang memberangkatkan yang harus diproses secara hukum,” tegas Benny.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha mengatakan pihak kepolisian Arab Saudi menemukan jasad Afriyani di wilayah Mina, Mekkah.
“Berdasarkan informasi mengenai penemuan jenazah dalam koper di wilayah Mina, Mekkah, KJRI Jeddah segera menghubungi Kepolisian Wilayah Mina. Didapatkan informasi bahwa jenazah tersebut merupakan seorang WNI dengan inisial A, usia 23 tahun,” ujar Judha dalam keterangannya, Senin (30/11).
Judha menuturkan perempuan berinisial A sebelumnya merupakan pekerja migran. Perempuan inisial A itu kemudian kabur dari majikannya.
“Yang bersangkutan (A) tercatat kabur dari majikan,” tutur Judha.
Setelah kabur dari majikan, WNI berinisial A statusnya menjadi orang yang hidup tanpa dokumen.”Sehingga statusnya (A) menjadi undocumented. Iya tidak ada dokumen, itu salah satunya memang overstayer,” kata dia.
Menyadur Gulf News, Minggu (29/11/2020) seorang warga yang sedang berjalan-jalan di sekitar tempat kejadian menemukan sebuah koper besar tertinggal di pinggir jalan. Warga tersebut kemudian menaruh curiga dan membuka isi tas koper tersebut. Ia terkejut ketika menemukan jenazah tersimpan di koper tersebut. Warga yang menemukan jenazah tersebut langsung melaporkan temuannya kepada polisi di sekitar tempat kejadian.
Menurut investigasi awal pihak berwenang mengungkapkan bahwa jasad tersebut adalah warga negara Indonesia, berusia 24 tahun. Menurut pihak sponsor yang mengetahui identitas mayat itu, si perempuan sempat tidak masuk kerja selama beberapa hari. Jaksa Penuntut Umum Mekah menerima dokumen kasus untuk menyelesaikan investigasi guna mengungkap penyebab kematian. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post