SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang menyebut, sampai saat ini masih banyak petani yang belum memiliki kartu tani. Padahal kartu tersebut harus dimiliki oleh para petani, yang memiliki luas lahan pertanian di bawah 2 hektar, untuk dipergunakan menebus pupuk bersubsidi.
Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, program kartu tani ini sudah digulirkan sejak tahun 2017 lalu. Adanya program tersebut, semangatnya adalah agar tidak ada penyelewengan pupuk bersubsidi dan penyalurannya tepat sasaran.
Namun katanya, para petani hingga saat ini masih banyak yang belum menginput data pada sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan kartu tani. Dari sekitar 2040 kelompok tani, baru 10.000 petani yang memiliki kartu tani.
“Perkelompoknya itu ada 25 orang, persyaratannya untuk memperoleh kartu tani itu harus punya KTP, tergabung dalam kelompok, dan luas areal panen kurang dari 2 hektar,” kata Zaldi, Minggu (6/12).
Menurutnya, dengan tidak memiliki kartu tani tentunya para petani tidak dapat menebus pupuk bersubsidi. Namun untuk sementara ini, penggunaan kartu tani belum diimplementasikan. Karena belum semua kios pupuk memiliki mesin EDC.
“Kalau arahan dari Kementerian Pertanian, tahun depan sudah diimplementasikan, tapi khawatir di lapangan belum siap. Jadi nanti di lapangan nggak main uang lagi,” tuturnya.
Disinggung terkait ketersediaan pupuk subsidi, kata dia, saat ini masih ada sekitar 750 ton. Pupuk tersebut akan dipergunakan 30.000 hektar lahan pertanian. “Tapi mungkin (tanam) ada yang nyebrang ke Januari,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post