SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sejumlah kepala daerah memberikan pesan-pesannya kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) yang menjalani wisuda di tahun 2020. Gubernur Banten Wahidin Halim, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany meminta para wisudawan dapat mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengucapkan selamat kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) yang telah diwisuda. Gubernur berharap agar para wisudawan dapat mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat dan juga turut serta mengabdi demi kemajuan Provinsi Banten.
“Selamat kepada para wisudawan UMT. Semoga ilmu kalian yang didapat di kampus dapat bermanfaat untuk kemajuan Provinsi Banten,” ujar Gubernur.
Gubernur berpesan agar para mahasiswa yang telah diwisuda agar mempersiapkan diri dengan baik seiring dengan tantangan zaman. Apalagi saat ini kondisi bangsa Indonesia tengah dalam masa pandemi Covid-19.
“Mahasiswa harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Tantangan kerja juga semakin berat serta dunia teknologi semakin maju, jadi mahasiswa harus siap dengan kondisi itu,” tegasnya.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, UMT merupakan salah satu kampus besar di Tangerang yang turut serta mencetak lulusan yang siap memberikan karya terbaik buat daerahnya. “Selamat kepada para wisudawan UMT,” katanya.
Wali Kota Airin berharap, ilmu yang didapat para lulusan UMT bermanfaat bagi masyarakat luas, melalui sejumlah inovasi maupun kreatifitas. Apalagi saat ini Indonesia dalam masa pandemi.
“Kami berharap saudara-saudara yang diwisuda dapat turut mengambil bagian dalam upaya-upaya kreatif untuk mengatasi pandemi yang diyakini dampaknya akan masih dirasakan hingga beberapa tahun mendatang,” tuturnya.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan wisudawan UMT merupakan masa depan bangsa. Sehingga diharapkan mereka dapat mengembangkan diri. Menurut Arief, para sarjana tersebut tak perlu mengkhawatirkan lapangan kerja. Melainkan, mereka harus dapat membuka lapangan kerja.
“Yang sudah lulus kalau menurut saya tingkatkan kreatifitas dan kalau bisa wirausaha peluangnya lebih besar sekarang,” kata Arief.
Terlebih kata Arief, Pemerintah memiliki program bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. Mahasiswa dapat mengajukan modal usaha baik ke Pemerintah Kota Tangerang maupun pusat.
“Apalagi ada bantuan modal usaha juga dari pemerintah pusat dan kota. Bisa ngajuin dari Tangerang Bisa. Kita berharap kalau dia mandiri wirausaha, dia bisa buka lapangan kerja buat yang lain,”kata Arief.
Wisuda UMT akan diikuti 3.620 mahasiswa. Untuk menerapkan prtokol kesehatan berupa tidak membuat kerumunan dan jaga jarak, UMT membagi wisuda ke dalam 35 sesi. Setiap sesi diikuti 80 hingga 100 mahasiswa.
Sesi pertama wisuda mahasiswa UMT yang berlangsung di Aula Jenderal Soedirman kampus UMT Cikokol berjalan khidmat, Sabtu (5/12). Para wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas seperti fakultas ekonomi, akademi kebidanan, mesin, hukum dan pascasarjana dapat tertib dalam menjalankan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker serta menjaga jarak dan pelindung wajah.
Panitia wisuda UMT juga menyediakan fasilitas penunjang protokol kesehatan yang lengkap. Seperti handsanitizer disediakan di sejumlah sudut serta alat pendeteksi suhu tubuh yang terletak di pintu masuk aula.
Rektor UMT, Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd menjelaskan wisuda mahasiswa di tahun 2020 berlangsung secara bertahap dengan sistem daring dan luar jaringan atau blended system. Pada tahap pertama ini, kata Amarullah, UMT mewisuda 80 orang mahasiswa.
“Blended system adalah campuran antaran daring dan luar jaringan atau tatap muka karena untuk menghindari kerumunan. Alhamdulilah pelaksanaan bisa berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang diperketat,” ujar Amarullah.
Rektor menjelaskan, wisuda akan dilakukan setiap pekan, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Wisuda dimulai Sabtu (5/12) hingga Sabtu (26/12).
“Untuk sesi awal ini diikuti oleh seluruh wisudawan namun hanya ada 80 mahasiswa yang hadir langsung untuk mengikuti proses pemindahan tali toga sebagai tanda diwisuda. Kemudian selanjutnya setiap hari Sabtu dan Minggu mahasiswa yang belum melaksanakan prosesi pemidahan tali toga akan mendapatkan jadwal bergilir hingga puncaknya di tanggal 26 Desember nanti,” jelas Amarulllah.
Rektor mengaku dengan penerapan blending system ini, UMT tengah dipantau oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk mendapatkan rekor sebagai universitas yang melaksanakan wisuda terbanyak dan terlama.
“Setiap sesi akan dipantau oleh tim dari MURI karena UMT berkesempatan memecahkan rekor untuk menjadi universitas yang paling banyak dan terlama melakukan prosesi wisuda,” jelas Amarullah,
Dalam kesempatan itu juga, Amarullah berpesan kepada seluruh wisudawan yang mendapatkan gelar pada masa sulit pandemi Covid-19 tidak patah semangat. Para wisudawan harus menjadikan masa pandemi ini sebagai tonggak untuk menunjukkan perannya sesuai dengan tema acara wisuda UMT ke-12 yakni Meneguhkan Fungsi Akademik, Sosial dan Moral UMT di Masa Pandemi Covid-19.
“Saya berharap setelah mendapatkan gelar sarjana ini para wisudawan bisa menunjukkan peran serta kontribusinya dalam mengembangkan diri, masyarakat sehigga bisa membanggakan UMT sebagai almamater,” pungkasnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post