SATELITNEWS.ID, SERANG–Intensitas hujan yang mengguyur sejumlah wilayah beberapa hari ini, menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung meluap hingga ke pemukiman warga. Tercatat, ada sebanyak 7 Kecamatan di Kabupaten Serang yang terendam banjir.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, daerah yang terendam banjir diantaranya Kecamatan Tunjung Teja Desa Bojong Pandan sebanyak 27 rumah terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Lalu Kecamatan Pamarayan Desa Sangiang dan Desa Wirana, terdapat 25 rumah terendam dengan ketinggian air antara 10 sampai 50 centimeter, dari jumlah tersebut 4 Kepala Keluarga (KK) mengungsi. Kemudian, Desa Pamarayan juga sebanyak 9 rumah terendam banjir.
Selain itu, Kecamatan Padarincang Desa Citasuk dan Desa Batukuwung, sebanyak 10 rumah terendam. Namun saat ini, air sudah mulai surut. Di Kecamatan Cikeusal Desa Gandayasa dan Panosogan, sebanyak 2 rumah terendam dengan ketinggian air antara 20 sampai 70 centimeter.
Kecamatan Kibin Desa Nagara, juga ada sebanyak 120 rumah terendam banjir yang tersebar di dua kampung dengan ketinggian air 30 centimeter sampai 1 meter. Desa Cijeruk 261 Kepala Keluarga (KK) terendam, dari jumlah tersebut 15 KK mengungsi. Desa Tambak 215 KK terendam banjir.
Di Kecamatan Tirtayasa Desa Tengkurak 133 rumah terendam, dengan ketinggian air 30 cm sampai 1 meter. Kecamatan Bandung Desa Malabar, sebanyak 35 rumah terendam. Tinggi air mencapai 40-60 centimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan, sejak Minggu (6/12) malam hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, seketika debit air di DAS Ciujung naik hingga 1184 m3/detik.
Nana menambahkan, pihaknya telah memberangkat 4 Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD untuk melakukan olah data yang disebar ke titik daerah terdampak banjir. Nana mengaku, menyikapi kondisi terkini sungai Ciberang, Cidurian dan Ciujung yang terus mengalami kenaikan debit air, dengan status siaga, serta salah satu upaya pengurangan resiko bencana baik korban jiwa maupun kerusakan dan kerugian materil, pihaknya mengimbau Camat selaku kepala wilayah, kepala desa, relawan dan masyarakat untuk ikut serta melakukan pemantauan kondisi wilayah masing – masing.
“Segera melaporkan jika ada kondisi darurat,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Hendra mengatakan, sejak semalam air sudah naik ke pemukiman warga. Saat ini kata dia, debit air kiriman dari Pamarayan masih terus naik.
“Warga ada yang mengungsi dan ada juga yang bertahan di rumah, menjaga barang berharganya,” tuturnya.
Hendra menambahkan, banjir ini rutin terjadi setiap tahunnya. Karena disamping kiriman air dari hulu, ditambah adanya sedimentasi di muara, sehingga air tidak langsung mengalir ke laut. “Jadi kedepan, solusinya pertama sebetulnya masyarakat tinggal di bantaran sungai dan seharusnya tidak diperbolehkan area tersebut ditinggali. Makanya seharusnya, Pemda atau Pemerintah Pusat memberikan semacam relokasi untuk Desa Tengkurak, disamping itu juga dari pusat harus menormalisasi Sungai Cijung biar tidak terjadi sedimentasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post