SATELITNEWS.ID, TANGERANG— Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan antisipasi banjir yang kerap muncul antara penghujung hingga awal tahun baru. Salah satunya melalui koordinasi dengan sejumlah instansi terkait serta masyarakat. Peringatan dini pun juga telah dilakukan.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Febi Darmawan mengatakan, koordinasi tersebut telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Pihaknya mengadakan apel bencana di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
“Programnya terkait antisipasi semua pihak harus siaga OPD terkait program-program penanggulangan di jalankan seperti LH serta SDA,” ujarnya kepada Satelit News, Senin, (07/12).
Sementara untuk kondisi debit air Sungai Cisadane kata Febi masih terpantau aman. Bila, ada prediksi debit air susulan pihaknya langsung memberikan peringatan dini dengan masyarakat. “Sekarang siaga tiga, artinya masih aman,” tuturnya.
Namun demikian, saat ini kondisi Katulampa di Bogor mengalami siaga 1 yang berarti darurat. Menurut Febi, biasanya banjir akan datang ke Kota Tangerang 7 jam setelahnya. “Artinya bila di Katulampa, Bogor siaga 1 akan terjadi banjir tujuh jam kemudian di Kota Tangerang. Jadi kita masih ada waktu untuk evakuasi dan koordinasi. Tapi masih aman kok,” kata Febi.
Febi menjelaskan ada 76 titik rawan banjir yang terus dipantau kondisinya. Titik banjir tersebut tersebar di 76 lingkungan RW se-Kota Tangerang. Dari data yang diterima, titik-titik banjir ini didominasi di Kecamatan Larangan. “Penyebab terjadinya banjir karena luapan kali dan curah hujan yang tinggi,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Decky Priambodo mengatakan, untuk mengatisipasi banjir pihaknya tengah melakukan normalisasi Kali Mookervart. PUPR kata dia telah berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk melakukan normalisasi ini. Dimana Kali Mookervart merupakan wewenang dari BBWSCC.
“Mokervart itu memang salah satu pengendalian banjir dari Jakarta dan lain sebagainya memang saat ini kondisi pintunya itu banyak timbunan memang kebijakan untuk mengatur pintunya itu bukan di kita tapi di BWSS karena itu otoritas mereka,” ujarnya Kamis, (03/12).
Decky mengatakan, kondisi kali Mookervart menang sudah memprihatinkan. Banyak tumpunkan sampah yang menyumbat aliran sungai serta bangunan liar di bantarannya. Sehingga membuat kawasan tersebut terlihat kumuh.
Kali Mookervart akan ditata ulang selain mengembalikan fungsinya sebagai pengendali banjir. Di samping itu sebagai pusat wisata. Lantaran rencananya kali tersebut juga akan dibuat sebagai ruang publik. “Artinya kita memanfaatkan semaksimal mungkin kali Mookervart sebagai ruang publik selain fungsi utama sebagai pengendalian banjir,” ujar Decky. (mg 02/ irfan/made)
Diskusi tentang ini post