SATELITNEWS.ID, TANGERANG— Pemenang lelang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sudah ditentukan. Pemenangnya merupakan konsorsium gabungan dari lima perusahaan dari Malaysia, Amerika Serikat, India, Korea dan Indonesia. Nantinya, konsorsium ini akan mengksplor sampah di TPA Rawa Kucing menjadi sumber listrik terbarukan.
Direktur Utama (Dirut) PT TNG Edi Candra mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusum Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota kesepahaman dengan konsorsium tersebut. “Tinggal satu perusahaan (yang memenangi lelang). Istilah kita tinggal negoisasi akhir atau finalisasi,” ujarnya.
Edi mengatakan, tahap negoisasi dengan konsorsium tengah dilakukan sebelum akhirnya benar-benar dilakukan MoI dan proyek PLTSa siap untuk dieksplor. Salah satu negoisasi yang dilakukan adalah PT TNG menginginkan seluruh pengeluaran dari proses lelang sampai penandatanganan kontrak wajib ditanggung konsorsium pemengang lelang. “Kita ada yang namanya investasi. Ketika proyek ini jadi otomatis uang yang selama ini kita keluarkan itu akan dibayarkan oleh pemenang lelang semuanya. Jadi kita tidak rugi,” ujarnya.
Edi menambahkan, kebijakan dengan pola investasi ini juga sebagai penegasan bahwa PT TNG tidak dalam posisi merugi seperti yang dituding sejumlah pihak. Selain itu, dalam proses negoisasi ini, pihaknya juga meminimalisir terjadinya proyek gagal atau pembangunan proyek yang mangkrak ditengah jalan.
“Kita ingin proyek ini bukan proyek setengah hati, ketika benar benar-benar disepakati jangan sampai mangkrak dan nggak jalan, karena itu dipersiapkan jauh jauh hari,” tegasnya. Edi mengatakan untuk pengoperasiannya akan dia menargetkan proyek PTLSa ini akan mulai pada 2023 mendatang. Sementara untuk tahun ini baru akan dimulai pembangunannya. “Ya kita berharap tahun ini, karena memang sudah planing. Tahun inikan kita bicara pembangunan. Kalau (operasinya) tahun 2023,” jelasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post