SATELITNEWS.ID, SERANG–Sejumlah lokasi tambak ikan di wilayah Serang Utara terendam banjir. Akibatnya, pengelola atau pengusaha tambak ikan terancam gagal panen, lantaran ikan yang ada di area tambak hanyut terbawa arus ke laut.
Seorang petani tambak ikan asal Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Bani mengatakan, ada ratusan hektar (Ha) tambak yang terdampak banjir dalam sepekan ini. Termasuk tambak sewaan miliknya, yang berada di wilayah Tengkurak 40 hektar turut terdampak.
“Sampai sekarang, banjirnya belum surut, masih tergenang,” kata Bani, Kamis (10/12).
Katanya, jika tidak terkena banjir biasanya tambak miliknya bisa menghasilkan 7 ton ikan, sekali panen. Oleh karena itu, ia mengaku bingung bagaimana untuk memulai kembali menanami ikan di tambak tersebut. Sebab modalnya sudah habis.
“Nggak tahu juga pak, bingung saya juga. Sampai sekarang belum terpikir, bagaimana cara memulainya nanti dan menutupi kerugian ini,” akunya.
Ia pun mengaku, tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut alias berserah dan pasrah. Sebab ini terjadi akibat fenomena alam, atau musibah yang tidak bisa dicegah. “Hanya bisa berharap yang lebih baik, dan mencoba berpikir positif,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo, mengakui selama banjir ini banyak tambak ikan yang terendam. Namun untuk saat ini, belum ada anggaran bantuan untuk para pengusaha atau pengelola yang terdampak. Sebab sebelumnya, pihaknya sudah mengeluarkan bantuan, dan sekarang sudah tak ada anggaran.
“Kalau-pun mau dianggarkan, harus dirancang jauh-jauh hari. Karena kemarin (beberapa bulan lalu,red) baru diturunkan bantuan. Kalau kedepan ada anggaran APBD atau APBN, akan kita distribusikan. Tapi khusus untuk penanggulangan akibat bencana banjir, kita belum ada anggaran ke sana,” ungkap Suhadrjo.
Adapun wilayah yang terdampak banjir tersebut tambahnya, tersebar dibeberapa wilayah seperti Tengkurak, Susulan Kecamatan Tirtayasa, Domas Kecamatan Pontang. “Tengkurak kan pemukiman kena, tambak juga kena. Soal jumlahnya, belum bisa dirinci. Tapi perkiraan saya, banjir ini tidak separah tahun lalu atau awal 2020. Bukan kita meremehkan, tapi sekecil apapun dampak akan diperhatikan,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post