SATELITNEWS.ID, LEUWIDAMAR—Sejumlah warga Desa Lebakparahiang, Kecamatan Leuwidamar mengaku kesulitan mendapat air bersih usai dilanda banjir beberapa hari lalu. Saat, ini warga hanya bisa memanfaatkan air bersih dari tempat pengisian ulang maupun pompa milik warga lainnya yang rumahnya tidak ikut terendam.
Seorang warga Kampung Lebakparahiang, Hendi mengaku saat ini ia dan masyarakat lainnya kesulitan mendapat air bersih pascabanjir yang merendam rumah beberapa hari lalu. “Ya, sulit pompa milik kami airnya keruh. Mungkin dampak terendam,” katanya.
Ia berharap persoalan ini bisa segera ditanggulangi oleh pemerintah. Sebab, air menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. “Untuk saat ini selain memanfaatkan air keruh kita juga memanfaatkan air isi ulang,”katanya.
Kepala Desa Lebakparahiang, Aat Suangsih membenarkan warganya kesulitan air bersih. Menurutnya, sulitnya warga mendapat air bersih ditambah dengan pasokan air PDAM yang berhenti. “Iya, banyak warga yang tidak punya air bersih untuk kebutuhan memasak dan yang lainnya karena air PDAM mati,” ujarnya.
Menurut Aat, tak hanya di Lebakparahiang, kesulitan mendapat air bersih ditambah air PDAM yang terhenti juga dialami warga desa lain di Leuwidamar. “Saya rasa juga sama di desa lain, warga yang tidak punya sumur mengalami kesulitan,” ujarnya.
Warga yang tidak memiliki air bersih terpaksa meminta ke tetangga yang memiliki sumur. Kondisi tersebut berlangsung berhari-hari hingga pasokan air PDAM ke warga kembali normal.
“Baru semalam air PDAM keluar, itu pun kondisi airnya masih keruh, dan menurut saya belum bisa dipakai memasak. Tapi, mungkin ada juga warga yang memaksakan, atau untuk memasak pakai air isi ulang,” tandasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post