SATELITNEWS.ID, CILEDUG—Masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda menjadi perhatian serius dari Badan Intelijen Negara (BIN). Tak terkecuali ada di Kota Tangerang. Melalui Tim Velox Et Exactus Pejaten, telik sandi negara ini kembali merangkul kalangan sekolah untuk diberi edukasi.
Sekolah pertama yang dikunjungi oleh Tim Velox adalah SMA Budi Mulia Ciledug pada Sabtu (12/12) pagi lalu. Di sekolah yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No 1, RT.001/005, Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug ini, para siswa-siswi yang merupakan pengurus OSIS ini serta para tenaga pendidiknya diajak untuk disiplin merapkan protokol kesehatan, khususnya pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini.
“Edukasi AKB merupakan wujud nyata BIN dalam rangka deteksi dan pencegahan dini terhadap ancaman negara dalam hal ini turut serta menanggulangi pandemi Covid-19,” ujar Ketua Tim Velox BIN, Didi Harun ditemui usai acara.
Didi menambahkan, dipilihnya kalangan sekolah agar nantinya, mereka yang khususnya sudah diberi pelajar yang sudah mendapat edukasi AKB dapat menularkan kepada teman- temannya yang lain dengan cara yang mudah dipahami.
Terlebih ada wacana, pemerintah akan membuka kembali kegiatan belajar tatap muka di sekolah. “Diharapkan, generasi muda akan lebih mudah memyampaikan kembali edukasi yang diterimanya kepada teman-teman, keluarga dan masyarakat sehingga pesan dari edukasi tersampaikan secara luas,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Yayasan Budi Mulia, Suryadi Syarief mengapresiasi kegiatan yang diberikan Tim Velox. Menurut Suryadi, edukasi sebagai pengetahuan baru terkait Covid-19 terutama dalam rangka menyambut rencana dibukanya kembali sekolah tatap muka. “Kami telah membiasakan PHBS, penyemprotan disinfektan di lingkunga sekolah, penerapan protokol kesehatan melalui 3M telah menjadi kewajiban di era adaptasi kebiasaan baru,” katanya.
Sementara, pada Minggu, (13/12) pagi, Tim Velox bertandang di SMA Negeri 13 Kota Tangerang di Jalan Kompleks Griya Kencana II No.25, RT.002/012, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug. Di sini, peserta edukasi AKB menyambut antusias pemaparan dari dr Jares Clinton sekalu pemateri.
Mulai dari persoalan perbedaan flu biasa dan gejala Covid-19 hingga perlunya penyemprotan disinfektan bila sekolah tatap muka diberlakukan ditanyakan pihak sekolah. Perwakilan medis Tim Velox dr Jares Clinton menyebut satu-satunya cara untuk mengetahui positif atau negatif Covid-19 hanya tes usap atau swab. “Memang tidak bisa dipastikan hanya dari gejala, mau tidak mau harus diswab,” terangnya. Sementara untuk disinfeksi sekolah dia mengatakan harus dilakukan.
Wakasek SMA Negeri 13 Kota Tangerang, Iswayudi menyambut baik atas kehadiran Tim Velox BIN yang memberikan edukasi AKB. “Positif sekali menambah banyak pengetahuan dan wawasan, tadi saja ada pengetahuan yang baru kita tau setelah mendapatkan penjelasan,” ujarnya. Selain sosialisasi, Tim Velox juga menyerahkan bantuan APD berupa masker, hand sanitizer, alat penyemprot disinfektan serta penyemprotan di kedua sekolah. (made)
Diskusi tentang ini post